Postingan

Menampilkan postingan dengan label travel

Spice Souk di Hari Bendera

Gambar
Spice Souk adalah pasar tradisional yang berlokasi di wilayah Deira, sebelah timur kota Dubai. Sesuai namanya, salah satu pasar tertua di Dubai ini menjual bermacam-macam rempah dan herbal yang banyak digunakan dalam masakan Arab dan Asia selatan, minyak wangi,  barang kerajinan, tekstil dan suvenir.  Tempat yang sangat fotogenik. Di depan dan di dalam toko rapi berjejer karung-karung plastik berisi tumpukan warna-warni biji pala, safron, kayu manis, pistachio, kacang-kacangan. Kosakata saya terbatas untuk menyebut semua jenis rempah yang tersedia di sini. Bahkan beberapa di antaranya bisa jadi baru untuk pertama kali saya lihat. Hari itu, 2 November 2017, pasar penuh hiasan bendera berwarna hijau, merah, putih dan hitam, karena saya berkunjung tepat sehari menjelang Hari Bendera Uni Emirat Arab. Sejak 2004, tanggal 3 November diperingati sebagai UAE Flag Day untuk menghormati perjuangan dua bersaudara pendiri negara itu, Syekh Zayed dan Syekh Rashid.

Serba Mega(h) di Dubai

Gambar
Semua serba diupayakan menjadi yang terhebat di dunia di negeri ini. Dubai, UEA. Negeri teluk yang kaya ini ingin menunjukkan kemampuannya menyediakan segala puncak pencapaian manusia di  segala bidang: arsitektur, teknologi, hiburan, pengalaman kuliner belanja. Jumeirah, Burj Al-Arab, The Dubai Mall, Burj Al-Khalifa adalah tempat-tempat untuk melihat pembuktian ambisi itu.  Bangunan Burj al-Arab, didesain oleh Tom Wright, mencapai ketinggian 321 meter dan adalah bangunan tertinggi yang sepenuhnya digunakan sebagai hotel. Burj Khalifa, gedung pencakar langit di Dubai,  yang diresmikan pada 4 Januari 2010. Ketinggian mencapai 828 meter. The Dubai Mall, pusat perbelanjaan yang luasnya setara 50 kali lapangan sepak bola.  Dubai Aquarium and Underwater Zoo di dalam The Dubai Mall Dubai Fountain, airmancur yang menyemprotkan air hingga setinggi 150 meter ke udara, dan dikoreografi untuk menari mengikuti irama musik.   Pengunjung di dalam The Dubai Mall

Lawatan ke Ciptagelar

Gambar
Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi adalah salah satu masyarakat adat dengan tradisi yang sangat erat terkait dengan padi. Di Kasepuhan yang telah berusia sekitar enam ratus tahun ini, sepanjang tahun ada   kurang lebih 58 ritual, sebagian besar terkait kegiatan menanam, memanen, mencicipi, mengolah padi. Budaya padi begitu luhur sehingga ada pantangan tidak boleh memperjual-belikannya. Semua hasil panen sawah milik warga disimpan di lumbung-lumbung sekitar tempat tinggal mereka. Kasepuhan Ciptagelar dengan demikian mampu berswasembada dan memiliki cadangan beras hingga puluhan tahun ke depan. Saya berkesempatan mengunjungi kesepuhan pimpinan Abah Ugi ini pada 11-13  Agustus 2017. Bersama tim penyelenggara opentrip dari Lokali, saya datang pada masa yang kebetulan bertepatan dengan pelaksanaan salah satu kegiatan tahunan, yakni Ponggokan atau Serah Jiwa. Kegiatan ini semacam sensus penduduk untuk mendata jumlah seluruh keluarga, harta, padi, mesin yang ada di seantero kasepuhan dan k

Children and Books: Start Early, Stay Long

Gambar

Sepercik India

Gambar
Apa yang kaulihat di jalanan kota New Delhi, Agra, Uttar Pradesh, barangkali tak jauh beda dengan apa yang tampak di Pariaman, Sumedang, Bandung. Yang datang menemuimu siang terik itu barangkali punya cerita yang sama dengan gadis-gadis muda yang terpaksa menjadi ibu ketika usia belum lagi dua dekade. Tapi tetap engkau termangu sambil matamu membuka lebih awas, kulitmu serasa lebih peka. Udara terasa lebih kental digelayuti masa lalu. Debu yang terhirup seperti membawa cerita eksotis yang tak kaurasakan hadir di tempatmu berasal. Jalanan terasa lebih padat dan sesak dengan kisah dari masa-masa yang panjang. Sementara pikiranmu menjelajah ke dalam memori yang juga tak ingin kaulepaskan. Empat puluh tahun yang lalu, ada dobi di samping rumah masa kecil kami. Tumpukan pakaian yang akan disetrika memenuhi kios kecilnya, bersama arang panas dan uap. Kini sudah tak ada Dobi di sana. Melihatnya di tepi jalan kota tua New Delhi langsung melontarkanku ke empat dekade ke belakang.  Waktu teras

Menambah Nama

Gambar
Sedikit berbagi cerita tentang berurusan dengan kantor imigrasi untuk keperluan menambah suku nama. Nama saya hanya terdiri atas dua kata. Sejak dulu tidak jadi masalah. Nama yang dua kata itu sudah saya gunakan untuk segala urusan: catatan sipil, dokumen perjalanan, ijazah atau surat perjanjian apa pun. Jadi saya agak kaget ketika diminta untuk menambah satu kata pada nama saya agar bisa mendapatkan visa Saudi Arabia untuk keperluan umrah/haji. Ternyata pemerintah Saudi menetapkan persyaratan nama minimal terdiri atas tiga kata untuk mendapatkan izin masuk ke negara itu. Entah apa masalahnya dengan nama yang hanya dua suku kata, mungkin untuk memudahkan identifikasi silsilah karena suku nama terakhir wajib mengambil dari nama ayah atau kakek. Proses penambahan nama bisa dititipkan ke biro travel umrah/haji, dengan biaya  tambahan Rp 200,000. Tapi banyak referensi dari blogger yang membagi pengalaman pribadi mereka mengatakan biayanya hanya Rp 12.000 untuk membeli dua lembar mat

Mencari Alice di antara Buku Anak Indonesia

Gambar
Karpet merah panjang bergambar kartu remi menyambut langkah-langkah pengunjung memasuki arena Bologna Children’s Book Fair yang dibuka pada tanggal 30 Maret lalu. Tahun ini pameran buku anak terbesar dunia itu secara khusus memberi tempat kepada perayaan 150 tahun buku Alice in Wonderland . Kartu-kartu remi itu salah satu penanda yang diambil dari cuplikan adegan dalam buku karya Lewis Caroll yang pertama kali diterbitkan pada 1865. Karpet merah perayaan Alice in Wonderland menyambut pengunjung Bologna Children’s Book Fair Sebagai bagian dari persiapan menjadi Tamu Kehormatan pada Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia ikut tampil sebagai peserta dalam pameran ini pada 30 Maret hingga 2 April 2015 lalu. Partisipasi ini merupakan kali pertama Indonesia menampilkan buku anak karya para penulisnya secara kolektif di ajang pameran Bologna. Sebagai negara terbesar keempat di dunia,

Sejenak di Museum Affandi

Gambar
Ini cerita yang tersisa dari acara liburan keluarga akhir tahun lalu ke Yogyakarta. Setelah kunjungan ke objek wisata yang lazim di kota gudeg ini--Prambanan, Malioboro, Kraton, Borobudur, Parangtritis--kami menyempatkan mampir ke Museum Affandi. Sebenarnya bukan direncanakan, tetapi karena jalan menuju Kaliurang siang itu  teramat macet, menjelang perayaan malam pergantian tahun, kami memutuskan untuk putar balik. "Ingin anak-anak mendapatkan nuansa lain dari wisata liburan," kata si ayah, maka kunjungan tanpa-rencana ke Museum Affandi pun mendapatkan konteks yang menyenangkan. Bangunan khas Museum Affandi, nyaris ikonik

Ludwigstrasse senjakala

Gambar
Lorong itu akan mengantarkanmu ke tempat dulu kita bertemu menikmat kebab hangat di kios ujung jalan  di depan stasiun yang tak pernah sepi. Sang pelayan lupa menyuguhkan yang kau pesan, secangkir teh susu tanpa gula. Tapi dingin dua derajat membuat santapan sederhana itu luar biasa nikmat. Merpati hinggap tepat di atas tiang rambu jalan di depanmu, sore menjelang malam. Tikungan jalan dekat Hotel Hoechst

Di stasiun kereta

Gambar
Hanya lima menit, tak lebih dari lima menit atau bahkan lebih segera. Kau bilang terlalu singkat. Tapi bagiku sejenak itu pun berharga. Untuk melanjutkan sedikit lagi cerita. Sebelum kereta tiba.

Hoechst, Wisata Kota Tua Frankfurt

Gambar
Panorama kota tua Hoechst Mainhattan adalah julukan untuk Frankfurt, karena serupa dengan Manhattan di New York, kota yang dibelah sungai Main ini merupakan pusat perniagaan tersibuk di Eropa dengan ratusan pencakar langit menghiasi cakrawala. Namun bukan hanya pesona kota metropolitan yang bisa Anda peroleh dalam kunjungan ke kota ini. Bergeraklah ke sisi barat Frankfurt, tempat kawasan kota tua yang menyimpan daya tarik kota kecil bergaya klasik Eropa, yaitu kawasan Hoechst. Hoechst adalah bagian paling menarik dan paling tua di wilayah Frankfurt. Terletak sekitar 10 km dari pusat kota, di sisi utara sungai Main, di lingkungan Hoechst terdapat banyak bangunan semi-kayu dan istana peninggalan dari abad kedelapan. Di antara bangunan tua yang terkenal di kawasan ini adalah Gereja Justinus, Istana Bolongaro, dan kastil Hoechst. Alt-Hoechst, sebuah jalur sempit di kota tua ini, menyuguhkan pemandangan jalan yang diapit bangunan-bangunan tua paling indah di Frankfurt. Ketika p

Aplikasi Visa Jerman? Nggak Ribet!

Gambar
Dalam persiapan mengurus visa jerman, saya sangat banyak terbantu oleh serpihan catatan para blogger-traveler yang berserakan di web. Pengalaman dan cerita mereka meninggalkan berbagai kesan, ada yang bikin lega karena mereka menjalani proses yang mudah dan cepat, ada yang bikin waswas karena penulis blognya mendapat macam-macam rintangan, bahkan gagal dapat visa.  Saya ingin membalas kebaikan itu dengan membagi pengalaman saya sendiri, menambahi sedikit referensi buat siapa pun yang mungkin membutuhkannya. Siapa tahu pencarian dengan keywords visa jerman di google mengantarkan anda singgah di blog ini.  Kesan pertama: mengurus visa schengen melalui kedutaan Jerman lebih sulit dibanding melalui kedutaan negara lain dalam kelompok negara schengen. Lebih ketat dan ribet. Kalau mau lebih mudah, banyak yang menyarankan untuk mencoba lewat kedutaan Belanda--mungkin karena Indonesia bekas negara jajahan Belanda sehingga diberi kemudahan. Tapi itu berarti tiket pesawat yang dipe