Postingan

TFG

Gambar
Entah kenapa, satu kalimat ini sering terlintas dalam ingatan saya belakangan: "Setelah hilang baru terasa penting." Mengapa kalimat ini terasa begitu mengesankan? Mungkin karena pada saat kita mendengarnya, kita seolah diingatkan pada suatu kelalaian. Kebiasaan buruk. Dan kita cenderung suka pada kalimat yang mencerabut kita sesaat dari kebiasaan buruk kita. Menyadarkan. Mungkin itu menunjukkan betapa kita sering lupa dan abai pada berkah yang hadir hari ini. Taken for granted. Sesaat tersadar, namun beberapa waktu kemudian kita kembali lupa. Semoga tidak.

Digital - Fisikal

Gambar
Ada sebuah kalimat menarik dari entri blog yang ditulis Seth Godin di Domino Project  kemarin: " If we can have books without publishing, we can also have publishing without books ." Konteksnya adalah catatan yang dibuat  Craig Mod  tentang perjalanan dia bersama timnya membuat Flipboard , sebuah aplikasi untuk membaca majalah digital di iPad dan iPhone.   Sejak November 2011, Craig dan timnya melakukan "perjalanan" merancang Flipboard for iPhone. Seluruh perjalanan yang bersifat digital itu terasa tanpa jejak fisikal dan tak berbatas hingga akhirnya Craig membuat buku yang mendokumentasikannya, dan mencetak buku  itu sebanyak dua eksemplar saja melalui layanan print-on-demand yang disediakan Blurb .  Buku itu diterimanya sepuluh hari setelah dia menyerahkan file-nya. Pekerjaan mereka yang sepenuhnya digital lantas terasa hadir secara fisik ketika buku seberat delapan pon, setebal 276 halaman itu tiba.  Saya suka dengan kalimat-kalimat yang diguna

@Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan

Gambar
Masjid al-Irsyad di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, adalah sebuah karya arsitektur yang terkenal. Sejak diresmikan tahun 2010, masjid ini kerap menjadi pembicaraan dan tujuan kunjungan, selain untuk beribadah, juga untuk mengagumi desainnya yang futuristik. Ketika menghadiri acara Localicious 18 Maret lalu, saya sempatkan mampir di masjid keren ini dan memotret interiornya: mihrab yang dibiarkan terbuka menghadap ke perbukitan di sisi barat dan ornamen langit-langitnya.

Perjalanan untuk Mencintai Indonesia

Gambar
Dua wartawan kawakan, Ahmad Yunus dan Farid Gaban, melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan sepeda motor selama hampir setahun. Mereka menyebut perjalanan ini sebagai cara untuk mencintai Indonesia dan mengenalnya lebih dekat dan erat. Sedekat meraba. Mereka mendatangi pulau-pulau terluar, menyinggahi kota-kota terpencil, hidup berbaur dengan masyarakat setempat, berpayah-payah melintasi laut, menyeberangi hamparan kebun sawit, melintasi jalanan penuh lumpur dan debu dalam hujan dan panas. Berhasilkan mereka mendapatkan apa yang mereka cari? Meraba Indonesia , judul buku catatan perjalanan salah satu wartawan ini, Ahmad Yunus menampilkan banyak ironi negeri ini yang ditemuinya sepanjang perjalanan tersebut: pulau-pulau terluar yang diharapkan setia pada NKRI namun ditelantarkan, sumber daya laut yang kaya tapi dirusak, potensi wisata disia-siakan, transportasi laut yang tak terurus.  Buku ini seolah melengkapi potret getir pembangunan Indonesia yang disajikan surat ka

The Bone Collector

Gambar
Menonton lagi film lama ini beberapa waktu lalu. Sebuah film thriller tentang pembunuhan berantai, dibintangi Denzel Washington, Angelia Jolie dan Queen Latifah. Bagi saya film serial killer mempunyai daya tarik sendiri, karena pelaku pembunuhan berantai biasanya digambarkan sebagai seorang dengan kecerdasan luar biasa, meski kadang kekejaman dan kebrutalan aksinya bikin mual. Kecerdasan otak si pelaku dalam menyusun kepingan puzzle untuk dipecahkan lawannya seperti sebuah tantangan yang disengaja. Bisa dibayangkan ada berbagai kondisi psikologis yang mungkin melatari tindakannya. Dendam, butuh pengakuan, siksaan di masa kecil, keluarga disfungsional, antisosial, maniak, dan lain-lain.  Dalam film ini, teka-teki yang disusun pelaku terinspirasi oleh sebuah novel berjudul sama dengan filmnya. Lionel Rhyme, ahli forensik bertubuh lumpuh, yang diperankan Denzel Washington memandu  Amelia (Angelina Jolie) membongkar keping demi keping teka-teki yang ditinggalkan pembunuh, berkejaran de

Daftar Buku Best-seller Maret 2012

Gambar
Jika kita tinjau daftar buku terlaris dalam beberapa waktu belakangan ini, bisa dikatakan bahwa nama penulis lokallah yang semakin banyak mendominasi. Judul-judul buku yang ditulis oleh Raditya Dika, Ilana Tan, Tere Liye, Sitta Karina, Dewi Lestari (Dee), Ippho Santosa, Rene Suhardono, Djenar Maesa Ayu, Valiant Budi, Ika Natasha, dalam tiga bulan terakhir lebih sering muncul daripada buku-buku karya Meg Cabot, Jane Costello, Johanna Lindsey, Gena Shoewalter, dan penulis novel romance lain yang biasanya menduduki daftar buku terlaris. Tentu saja ini hal menarik yang membuktikan bahwa daya saing penulis lokal semakin kuat dan karya-karya mereka lebih selaras dengan kebutuhan konsumen dibanding karya terjemahan. Jenis buku laris itu kebanyakan berupa fiksi ringan dan menghibur, cerita lucu dan kocak. Di antara yang paling top saat ini adalah Manusia Setengah Salmon , karya Raditya Dika. Beberapa karya lama Raditya Dika pun masih muncul di daftar sepuluh judul terlaris bulan ini: Kambing

Localicious Chef & Food Festival

Gambar
Sebanyak 33  executive chef  dari 33 hotel berbintang se-Jawa Barat, berkumpul di Bale Pare, Kota Baru Parahyangan, pada tanggal 17-18 Maret 2012 lalu, untuk memecahkan rekor MURI, menyajikan 99 hidangan asli nusantara. Diramaikan oleh demo memasak dari para celebrity chef Indonesia, seperti Chef Juna dan Chef Bara, juga Putri Indonesia 2011, acara ini berhasil mendatangkan sangat banyak pengunjung yang antusias. Sayangnya saya tidak bisa berlama-lama di sana, sehingga tidak ikut mencicipi hasil 99 hidangan nusantara pemecah rekor MURI itu. Tapi setidaknya sempat menyaksikan iring-iringan  para chef berbaris keluar tenda membawa hasil masakan mereka ke dalam aula untuk dinilai juri dari tim MURI.

Belajar Hukum dari Irma Devita

Gambar
Hukum adalah ilmu yang rumit namun terhormat. Demikian persepsi saya tentang bidang yang satu ini. Kesan ini mungkin terbentuk dari melihat film-film semacam The Firm , membaca novel-novel John Grisham, dan tayangan  liputan pengadilan di televisi. Kerumitannya terwakili secara nyata melalui bahasa yang terkesan bertele-tele dalam kontrak-kontrak dan perjanjian. Akan tetapi, hakim adalah profesi yang mulia, notariat adalah keahlian yang keren. Terlepas dari kekecewaaan masyarakat pada kasus-kasus semacam Prita dan lain-lain, hukum tetap sesuatu yang agung. Beruntung sekali di Mizan pada Jumat sore kemarin, hadir seorang praktisinya yang berupaya untuk membuat hukum menjadi dekat dengan keseharian dan mudah dimengerti. Dia adalah Irma Devita, notaris penulis empat buku tentang hukum yang diterbitkan Kaifa. Empat buku karya Irma Devita Dalam pertemuan kurang lebih dua jam itu, Mbak Irma dengan menarik berbagi ilmu tentang sisi praktis hukum terkait dengan warisan, wasiat, h