Postingan

Drama Perburuan "The Casual Vacancy"

Gambar
“ J.K. Rowling has a new book... and it's not for kids. ” Demikian kalimat pembuka dari majalah berita perbukuan  Publishers Weekly  ketika pertama kali mengabarkan tentang rencana penerbitan novel dewasa pertama karya penulis fenomenal J.K. Rowling. Berita itu pertama kali menyebar pada 23 Februari 2012. Tak banyak informasi yang disampaikan sumber-sumber berita saat itu. Semuanya hanya menyebutkan bahwa penerbit Little, Brown di Inggris telah mendapatkan hak penerbitan atas novel tersebut; bahwa novel yang diageni oleh The Blair Partnership ini akan dieditori oleh David Shelley. Rincian lain menyangkut judul, jumlah halaman, dan tanggal publikasinya akan diumumkan belakangan di tahun ini. Ditegaskan pula bahwa buku ini akan diterbitkan dalam edisi cetak dan digital sekaligus. Meski hanya dengan sejumput kecil informasi, tanggapan dan komentar dari berbagai penjuru begitu riuh. Karya pengarang yang telah mengguncang dunia dengan tujuh novel dalam serial Harry Potter in

Seoul, Kota Penuh Gaya

Gambar
Segalanya tampak trendi di kota Seoul. Metropolitan berpenduduk 25 juta jiwa ini menampilkan banyak kejutan menyedapkan mata di berbagai sudutnya. Bangunan modern berdampingan dengan bangunan tradisional yang tetap dilestarikan, taman-taman kota yang indah, sungai dan saluran air yang ditata apik dengan gemerlap lampu warna-warni di malam hari. Koneksi Internet seperti oksigen di seluruh udara kota, wi-fi ada di mana-mana. Sebuah kota yang nyaman dan menyenangkan.

Oleh-oleh dari Seoul

Gambar
Menghadiri sebuah pameran buku internasional  mem buat saya diliputi rasa salut dan kalut. Salut melihat luasnya kreativitas yang ditampilkan dalam ajang tersebut; kreativitas dalam pengemasan produk, penataan stan pameran, pemanfaatan teknologi dalam produksi dan distribusi, dan percabangan produk baru ditampilkan dengan cara yang fantastis mencengangkan. Kalut karena jadi dibanjiri banyak ide dan wawasan baru untuk menyemarakkan perbukuan di negeri sendiri. Di Seoul International Book Fair (SIBF) yang diselenggarakan 20-24 Juni lalu, kreativitas itu tampak menonjol dalam hal desain, inovasi produk dan kepercayaan diri. Sebelumnya SIBF tak masuk hitungan sebagai pameran penting. Untuk wilayah Asia, yang biasa disebut sebagai event penting perbukuan internasional adalah pameran buku Tokyo, Beijing dan Iran. Kini Seoul tak bisa diabaikan karena Korea Selatan dengan penuh rasa percaya diri menyeruak ke ajang internasional tahun ini dengan mengundang penerbit-penerbit negara l

Dari Gathering Blogger-Mizan 2012

Gambar
Tiga puluh enam blogger dari berbagai wilayah berkumpul di Black and White Hall, The Amaroossa Hotel, Bandung pada hari Sabtu lalu (7/4) dalam acara Gathering Blogger-Mizan 2012. Sungguh sebuah kesempatan sangat menyenangkan bertemu dengan para blogger aktif yang semuanya begitu fasih dan giat memanfaatkan blog dan sosial-media untuk menyebarkan ide, pikiran dan kepedulian mereka. Di antara hadirin ada blogger Bukik Setiawan , Gie Wahyudi , Isnuansa , Alamendah , blogger kuliner  Indriyatno , Ade Sri Purwaningsih dari goodybake.com, blogger dunia pendidikan Anna Farida, blogger traveling Indra Prasetya, blogger dari Bali Anton Nawalapatra, dan Helda Sihombing, blogger psikolog remaja dari Medan. Blogger termuda yang hadir dalam acara yang didukung oleh Indosat ini adalah Mutia , pemilik blog http://mutiahanism.blogspot.com/ yang blognya akan segera dibukukan Mizan. Kita tahu betapa blog kini telah tumbuh menjadi media dengan kekuatan tersendiri. Jangkauan pengaruhnya ber

Pepatah Gaya Hidup

Gambar
Untuk Indonesia yang Kuat (Ligwina Hananto) Beberapa waktu lalu Koran Tempo Minggu  menurunkan liputan tentang meningkatnya kebutuhan akan konsultan perencana keuangan keluarga di kalangan kelas menengah Indonesia. Tiga perencana keuangan yang dijadikan narasumber dalam laporan itu adalah Ligwina Hananto, Safir Senduk dan Adrian Maulana. Salah satu hal menarik yang saya ingat dari rangkaian artikel di harian itu adalah pernyataan Ligwina Hananto bahwa kelas menengah Indonesia saat ini banyak yang "terjebak dalam gaya hidup." Mereka terlihat mapan dan makmur dari luar namun sesungguhnya keropos dari dalam karena tidak membuat perencanaan keuangan jangka panjang (biaya pendidikan anak, rencana pensiun, biaya kesehatan dan perjalanan wisata), serta memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup yang tak sesuai kemampuan keuangan mereka yang sesungguhnya. Mirip dengan gelembung yang mudah pecah. Saran-saran dari perencana keuangan itu barangkali bukan hal yang terlalu baru,

TFG

Gambar
Entah kenapa, satu kalimat ini sering terlintas dalam ingatan saya belakangan: "Setelah hilang baru terasa penting." Mengapa kalimat ini terasa begitu mengesankan? Mungkin karena pada saat kita mendengarnya, kita seolah diingatkan pada suatu kelalaian. Kebiasaan buruk. Dan kita cenderung suka pada kalimat yang mencerabut kita sesaat dari kebiasaan buruk kita. Menyadarkan. Mungkin itu menunjukkan betapa kita sering lupa dan abai pada berkah yang hadir hari ini. Taken for granted. Sesaat tersadar, namun beberapa waktu kemudian kita kembali lupa. Semoga tidak.

Digital - Fisikal

Gambar
Ada sebuah kalimat menarik dari entri blog yang ditulis Seth Godin di Domino Project  kemarin: " If we can have books without publishing, we can also have publishing without books ." Konteksnya adalah catatan yang dibuat  Craig Mod  tentang perjalanan dia bersama timnya membuat Flipboard , sebuah aplikasi untuk membaca majalah digital di iPad dan iPhone.   Sejak November 2011, Craig dan timnya melakukan "perjalanan" merancang Flipboard for iPhone. Seluruh perjalanan yang bersifat digital itu terasa tanpa jejak fisikal dan tak berbatas hingga akhirnya Craig membuat buku yang mendokumentasikannya, dan mencetak buku  itu sebanyak dua eksemplar saja melalui layanan print-on-demand yang disediakan Blurb .  Buku itu diterimanya sepuluh hari setelah dia menyerahkan file-nya. Pekerjaan mereka yang sepenuhnya digital lantas terasa hadir secara fisik ketika buku seberat delapan pon, setebal 276 halaman itu tiba.  Saya suka dengan kalimat-kalimat yang diguna