Postingan

Children and Books: Start Early, Stay Long

Gambar

Kelahiran puisiku

Puisiku lahir dari solilokui Dalam perjalanan panjang  Menembus pekat malam Menunggu dalam antrean Puisiku lahir dari observasi  Pikiran yang tak henti bicara  Ego-ego yang ingin menang Orang-orang berebut perhatian Suara-suara yang ingin pengakuan Puisiku ingin mengatakan kepadamu Aku tak takut melihat ke dalam Inilah yang kupahami dari diriku dan dirimu Kini kutunggu puisimu

Pavilion Indonesia, GoH FBF 2015

Gambar

Story of picture

Gambar
Your eyes can bring life to the death Those faces frozen in time, framed in the wall, shining from pages, beaming from screens Waving from ageless past All suddenly come alive just by your gaze Your eyes can bring death to the living When you pause their breath By a touch to stop the flow of time The moment you see will forever stand-still Racing into the countless future And for a tiny second, you and I meet in a timeless eternity

So it is like this

What I see when the sun goes down Is the birth of a new day So cherish my heart with the warmth that remained When the new day is born I find poetry in the perfect morning With bright sky after rain I know... night is the darkest precisely just before sunrise

"Follow Your Dreams, Stefano!"

Gambar
“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia...”  Demikian lirik pembuka lagu Laskar Pelangi, film Indonesia kesukaan Stefano. Buku ini seperti pembuktian bagi pernyataan itu bagi sang penulis. Sejak lama Stefano memimpikan untuk menerbitkan buku dari kumpulan fotonya mengenai Indonesia. Sejak kunjungan pertamanya di negeri ini, dia yang merasa seperti menemukan kampung halaman kedua di sini, kini berhasil mewujudkan mimpinya. Kampungku Indonesia, Stefano Romano, 172 hlm, (Mizan Juli 2016) Penerbit Mizan dengan bangga mempersembahkan buku Kampungku Indonesia, buku foto pertama karya Stefano Romano. Penerbitan buku ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung orang-orang kreatif dengan passion yang kuat untuk memajukan perkembangan manusia Indonesia secara positif, dalam hal ini di bidang fotografi dan kemanusiaan. Buku ini merupakan buah dari beberapa kunjungan Stefano Romano ke Indonesia pada  tahun 2010, 2011, 2014. Foto-foto yang  ditampilkan di dalam buku ini bukan

Roman Eyes, Indonesian Heart: Interview with Stefano Romano, Author of “Kampungku Indonesia”

Gambar
Is it possible to feel a land as our own homeland, without being one? For Stefano Romano, a photographer based in Rome, Italy, the answer is “yes” if the land is Indonesia. That’s the first sentence he wrote in the Preface to his first photo-book to be published in Indonesia by Penerbit Mizan in July 2016, titled Kampungku Indonesia (My Own Private Indonesia). Stefano started working as a photographer in 2009 with migrant communities from Bangladesh in Rome. Since then he never stopped taking pictures, getting in touch with other foreign communities, especially of Southeast Asia and