Postingan

Tiru Sang Master

Gambar
Anak-anak belajar dengan meniru. Karena itu, orangtua selalu diingatkan untuk memberikan contoh yang baik. Anak-anak cepat sekali menduplikasi perilaku yang dilihatnya dan segera mengasimilasinya menjadi kebiasaan dan akhirnya  karakter yang melekat pada  dirinya. Meniru adalah cara belajar yang ampuh. Diawali dengan contoh, coba sendiri berulang kali. Sering kita mendengar saran ini. Bisa diterapkan untuk belajar apa saja hal yang baru. Tindakan yang berulang lama-lama akan menjadi kebiasaan dan keterampilan baru. Raymond Chandler dicontohkan sebagai penulis yang mulai belajar dengan mencontoh gaya penulis yang sudah terkenal. Dia menulis ulang novel misteri dari pengarang yang dikaguminya untuk mempelajari gaya mereka selama berbulan-bulan tanpa niat untuk menerbitkannya. Raymond selanjutnya dikenal sebagai salah seorang penulis novel detektif dan misteri terbaik Amerika. Haruki Murakami juga mengambil jalan yang sama. Dia melakukannya dengan cara menerjemahkan novel dari para pengar

9 Tips Membaca Bersama Anak

Gambar
Kegiatan membaca di sekolah samin, Odesa, Cimenyan. 29 Mei 2018 Banyak orangtua mengeluhkan susahnya membuat anak mereka gemar membaca, terutama p ada anak yang sudah memasuki usia sekolah. Memang, saat terbaik untuk memulai menumbuhkan kebiasaan membaca adalah sejak bayi. Tapi tak ada kata terlambat. Ketika ketersediaan buku bacaan bukan lagi masalah, yang perlu diupayakan orangtua adalah menciptakan suasana yang menyenangkan dan mendukung tumbuhnya kebiasaan membaca di ruma. Cobakan rangkaian tips berikut, terutama untuk anak yang sudah memasuki usia sekolah: 1. Gabungkan berbagai aktivitas dengan buku   Setiap anak punya kesenangan dan hobi berbeda. Mungkin dia suka olahraga, anime, gim, bersepeda, menggambar. Semangati anak untuk membaca buku tentang aktivitas kegemaran mereka, tokoh kartun kesukaan, atlet olahraga pujaan mereka. Menjelang tidur atau saat-saat santai ajak mereka bicara tentang apa yang sudah mereka baca hari ini.  2. Berkunjung ke perpustakaan   Jadilah anggota per

Menghargai Pengarang

Gambar
RyÅ«nosuke Akutagawa (1892-1927), penulis prolifik Jepang yang dikenal terutama dengan cerita-cerita hitorisnya. Namanya diabadikan dalam Akutagawa Award, salah satu penghargaan paling bergengsi untuk para penulis Jepang.  (Foto: National Diet Library) Dalam novel 1Q84 kita melihat bagaimana peran editor mempersiapkan seorang penulis muda bernama Fuka-Eri. Naskah Air Chrysalis karya Fuka-Eri dinilainya layak untuk mendapatkan penghargaan untuk penulis muda di Jepang. Komatsu, sang editor, mencarikan ghost writer yang dapat melakukan revisi total atas karya asli Fuka-Eri. Mungkin saja dalam realita, ada upaya revisi anonim semacam itu demi mendapatkan penghargaan sastra di Jepang. Meskipun jika dibandingkan dengan negara lain, Jepang termasuk negara yang memiliki sangat banyak penghargaan untuk pengarang. Haruki Murakami suatu kali pernah menyebut Pinbal 1973 , novelnya yang kedua, sebagai sebuah novel yang lemah, padahal novel ini meraih penghargaan Shinjin Bungaku Prize (pengharg

Dua Bulan di Langit 1Q84

Gambar
1Q84, The Year of Two Moons, photo by Claude Rieth Berbagai hal fantastis terjadi di dalam novel-novel Murakami. Laki-laki yang bisa bicara dengan kucing dalam Kafka on the Shore ; dunia paralel dalam cermin dalam After Dark ; Orang Kecil yang seperti tentara mungil berkemampuan magis dan ada dua bulan di langit pada suatu tahun fiktif dalam 1Q84 . Mungkin itu yang membuat penggemarnya ketagihan. Murakami tahu persis, orang membaca novel untuk jeda sejenak dari kejenuhan dunia nyata, berkelana ke ranah yang bisa menguapkan jenuh menjadi kesegaran baru, memberimu sejenak rasa menjadi orang lain dengan pengalaman lain. Namun sesungguhnya dunia yang dibangun Murakami dalam novelnya tidak pernah sederhana. Bahkan ketika premis cerita pada intinya sesuatu yang klasik semacam pertautan kasih yang kembali tumbuh di antara dua teman lama yang telah terpisah puluhan tahun. Demikianlah yang kita temukan dalam novel babonnya 1Q84. Dua tokoh utama dalam novel ini, Aomame dan Tengo Kawana, pada awa

Apa Arti Hari Buku Nasional?

Gambar
Hari ini, tak perlu kita mengulang lagi cerita lama tentang rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Kita semua sudah mafhum itu. Data-data statistik yang selalu dikutip pun kita sudah hafal di luar kepala. Peringkat 60 dari 61 negara, hanya satu tingkat di atas Botswana, urutan ke 64 dari 65, hanya 1 di antara 1000 orang penduduk. Ini klise yang menghasilkan gambar pudar. Kenyataannya, dalam tingkat minat baca yang demikianlah dunia penerbitan dan perbukuan kita bertumbuh. Dengan susah payah. Tahun demi tahun. Di tengah sedikitnya orang-orang yang mau membaca, buku-buku tetap dibeli. Penulis-penulis baru terus bermunculan. Puisi-puisi masih diperbincangkan. Nama-nama penulis lama dan baru melesat bergantian menjadi bintang. Buku-buku bestseller dunia tetap diterjemahkan. Ini patut disyukuri, sekaligus disesali. Yang ingin kita syukuri adalah, literasi bangsa ini nyatanya ditopang oleh kerja orang-orang yang punya kegairahan dan kecintaan tinggi terhadap buku. Tak mendapat dukungan p