Postingan

Mencari Marwan

Gambar
Malam telah larut. Semua orang sudah meninggalkan kafe itu kecuali seorang lelaki tua yang tampak begitu larut dalam pikirannya. Kepalanya tertunduk, satu tangannya menyapu bagian belakang kepalanya. Mungkin dia mengantuk, tapi tak ingin pulang, menghindari berhadapan kesepian, atau mungkin dia sedang sedih karena kehilangan anggota keluarga dalam sebuah musibah? Aku hanya bisa menebak.

Mengunjungi Isfahan dari Bandung

Gambar
Saya baru kembali dari kunjungan ke Naqsh-e Jahan di Isfahan, Iran. Tadi malam. Saya mengunjungi bangunan megah yang didirikan pada abad keenam belas itu, bersama seorang pemandu wisata lokal yang ramah. Ya, di masa lockdown ini, ketika perjalanan ke luar negara nyaris tak bisa dilakukan disebabkan pandemi Covid-19 yang membuat banyak perjalanan dibatalkan dan usaha perjalanan gulung tikar.

Ulasan Foto: Martine Franck

Gambar
Joel Meyerowitz, fotografer Amerika legendaris, mengatakan momen melihat itu tak ubahnya seperti terbangun. Kebenaran pernyataan ini kita rasakan saat ketika melihat foto-foto berkesan. Foto-foto yang membuat kita terhenti sejenak untuk memperhatikan dengan cermat, dan gambarannya melekat dalam ingatan untuk waktu lama. Mata kita seperti dibukakan oleh foto-foto yang penuh rasa humor, misteri, dan kejutan; memperlihatkan betapa momen sehari-hari yang biasa-biasa saja ternyata mampu menggerakkan pikiran dan memicu lintasan ide yang menyala seketika.

Awan di Atas Kepala

Gambar
Charles Bridge, Prague, 22 Jan 2021

Telur salmon

Gambar
Jamuan siang itu adalah tiga tumpukan bola-bola telur salmon Di atas gumpalan nasi berbalut selendang oranye tipis Disusun cermat dalam tiga lingkaran bersinggungan berhias parutan lobak putih dan irisan lemon

Yusuf Ali: Kesepian di Akhir Hayat (Bag. 4)

Gambar
World’s most popular Abdullah Yusuf Ali Quran Translation in English published alongside the original Arabic text, completed in Lahore on the fourth of April 1937. Aktivitas publik sangat dominan sepanjang kehidupan Yusuf Ali. Pengabdian pada imperium adalah bagian dari kehidupan pribadinya. Tapi Yusuf Ali tak berhasil mengimbangi tarikan kuat ke arah publik ini dengan perhatian yang cukup untuk keluarganya.

Yusuf Ali: Suara Seorang Progresif (Bag. 3)

Gambar
  Lukisan kekaisaan Mughal Suatu hari pada bulan Maret 1923, Yusuf Ali membaca sebuah naskah sejarah Mughal. Dari naskah itu dia mendapat kesan mendalam tentang seorang raja Islam di masa silam. Dia mengungkapkan kekagumannya pada Raja Babar dengan mengharukan, "...Kehidupannya yang keras diisi dengan kecintaan akan alam...Ketulusan jiwanya, dalam kekuatan dan kelemahan, bersinar dalam setiap halaman catatan pengungkapan-dirinya." Jika sepuluh tahun yang lalu hanya Raja George V yang menjadi objek pemujaan Yusuf Ali, kini paling tidak dalam barisan pahlawannya termasuk seorang raja dari masa silam Muslim. Ini merupakan awal perubahan sikapnya terhadap Islam. Yusuf Ali mulai mengadakan kampanye yang halus namun gigih untuk membentuk cara berpikir kaum Muslim India. Kesempatan pertama datang pada April 1923. Dalam Konferensi Pendidikan Muslim Punjab, dia mengemukakan analisis tentang pilihan-pilihan intelektual dan politis yang dihadapi kaum Muslim. "Kita harus membuktika