Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

Satu Hari di Bangsal Perawatan Kanker

Chris seorang pria kaya yang memiliki segalanya--uang, kebebasan, teman-teman, keluarga--tapi merasa kehilangan sesuatu yang paling dia butuhkan: kebahagiaan sejati. Gemerlap dunia, kesenangan, dan kekuasaan berada dalam genggamannya. Dia adalah sosok impian semua orang, berusia setengah baya, dan melenggang dalam kehidupan serba nyaman. Tapi suatu hari dia berada di ruang konsultasi seorang psikolog. Dia butuh bantuan menemukan kebahagiaan yang dicarinya. Sang terapis memberi satu resep: menjadi sukarelawan di bangsal perawatan kanker untuk anak-anak. Chris menceritakan pengalamannya melewati hari pertama, sebagaimana dikisahkan sang terapis. "Sampai kira-kira tengah hari," kata Chris, "aku masih sanggup mengendalikan diri tanpa terpengaruh oleh keadaan sekelilingku. Namun menjelang sore aku berjalan menyusuri lorong bangsal dan melewati sebuah ruangan. Di dalam ruangan itu tampak seorang ayah dan ibu sedang menangis keras sambil berpelukan. Aku pun mengintip ke