Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

The Year of Living Dangerously

Gambar
Judul novel ini terinspirasi oleh pidato Presiden Sukarno pada peringatan Hari Kemerdekaan tahun 1964. Sukarno menjuduli pidatonya tahun itu "Vivere Pericoloso" (Hidup Penuh Bahaya), terekam pada bab penutup dalam buku “Di Bawah Bendera Revolusi” jilid kedua.  Novel ini mengambil latar di Jakarta pada tahun-tahun terakhir kepresidenan Sukarno yang ditandai dengan pecahnya peristiwa Tiga Puluh September. Meskipun ekonomi Indonesia mulai runtuh dalam kurun waktu itu, Presiden Sukarno tetap menghabiskan uang untuk membangun menara-menara, menggerakkan massa melawan imperialis asing, terutama Amerika dan Inggris.  Tokoh-tokoh utama dalam novel ini adalah beberapa jurnalis asing yang ditempatkan di Jakarta, terutama Guy Hamilton, perwakilan radio Australian Broadcasting Service yang baru datang, Billy Kwan juru kamera lepas, juga dari Australia; dan Jill Bryant, yang bekerja untuk kedutaan Inggris.  Nasib mereka bertiga secara tak langsung berkaitan dengan Sukarno. Billy adal

The Rug Merchant

Gambar
Tak terlalu jelas apa yang secara khusus menarikku memilih buku ini ketika pada suatu sore akhir Mei aku masuk ke halaman Mizan yang sedang menggelar apa yang mereka namakan Pesta Buku Rakyat. Mungkin subjudulnya yang berbunyi ‘ketika kesepian begitu mendera cinta adalah satu-satunya penawar’ ( ow, bagaimana cinta berhasil menawar kesepian itu) atau kotak hitam kecil di sampul yang mengumumkan ‘segera difilmkan oleh Fox Searchlight Pictures (produser Slumdog Millionaire)’ ( yup, lebih baik baca novelnya dulu baru nonton filmnya ) atau foto sorot-dekat wajah lelaki Timur Tengah di sampulnya ( ah, Timur Tengah, terutama Iran, kebudayaan yang memikat ).  Mungkin kombinasi ketiga hal itulah yang memunculkan keputusan seketika untuk membelinya, saat aku tidak punya niat untuk membeli buku tertentu pada kesempatan itu.   Novel ringkas ini dibuka dengan suasana kota New York yang ramai sebagai latar kontras bagi hidup Ushman--tokoh utama kita, imigran pedagang permadani dari Iran--yang sepi,

Algoritma Kebugaran

Gambar
Saran-saran tentang diet dan kebugaran terkadang sangat beragam dan bertele-tele, sulit untuk menemukan satu yang mudah untuk diikuti, yang tidak terasa memberatkan untuk dipraktekkan. Memang sebenarnya, apa pun saran yang diberikan, kuncinya terletak pada konsistensi kita sendiri. Tapi mau mengikuti saran yang mana? Akhirnya aku menemukan satu penulis yang bisa menguraikan soal diet dan kebugaran dengan cara yang mudah dimengerti, langsung, tegas: Adam Gilbert di mybodytutor.com. Dia bilang sederhana saja: Kebugaran menyangkut tiga hal saja. Makan yang benar. Olahraga. Dan melakukan keduanya dengan konsisten! Dia tidak bicara soal gizi, kalori, jenis olahraga, dst. Mungkin dia menyerahkan soal itu pada keputusan kita sendiri, tidak diuraikan rinci dalam saran-sarannya. Baiklah, ini dia. Food: 1. Eat every 3-4 hours. By doing this you’ll keep your blood sugar stable which is the key and also turn your body into a fat burning machine. Think of your metabolism like a camp fire. If you do

Abandoned Garden

Gambar
Hari ini taman hatiku lengang, senyap. Lirik dari lagu Michael Franks ini sangat mewakili suasananya. Mengiringi aku bekerja sedari tadi: In your abandoned garden, sunlight still prevails: The jasmine climbs the trellis fragrantly, the jacaranda ultravioletly sways. The blossom, each of them by your hand planted, will, even if I tell them of your sudden disappearance from us, not believe the tale. Though the samba has ended, I know in the sound Of your voice, your piano, your flute, you are found, And the music within you continues to flow Sadly, lost Antonio. You were my inspiration, my hero, my friend; On the highway of time will I meet you again? If the heart ever heals, does the scar always show For the lost Antonio? For the lost Antonio? In your abandoned garden, beauty is unchanged: The hummingbird still hovers for the scent the frangipane so seductively displays. Camellias, each of them by your hand planted, The sadness of your sudden disappearance still unknown to them, Await t