Postingan

Menampilkan postingan dengan label baca buku

Eric Weiner si Pelancong Filosofis dan Buku-bukunya

Gambar
    Photo  credit: Marina Nedekova. Mari  berkenalan dengan Eric Weiner. Di situs web pribadinya, dia mengawali perkenalan dirinya sebagai berikut: "Saya adalah seorang penulis, pembicara, dan mantan koresponden untuk NPR". Terdengar sangat biasa. Tapi, bagian selanjutnya jadi menarik: "saya lebih suka disebut seorang pelancong filosofis."  

Menemukan Jalan Pulang

Gambar
Jalan Panjang untuk Pulang Penulis: Agustinus Wibowo Halaman: 464 Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (Januari 2021) ISBN: 139786020647579  

Mengembalikan Tradisi Seni Kitab Suci

Gambar
Icon of the New Testament Trinity, courtesy of the Cleveland Museum of Art.By Cleveland Museum of Art CC0 Images Seni membaca kitab suci dengan cara dilagukan adalah tradisi yang terdapat dalam setiap agama. Seperti terlihat di dalam video ini, yang menampilkan lantunan pembacaan kitab suci Taurat, Injil, Al-Quran, dan Hindu Kaharingan yang merupakan varian lokal Hindu di Kalimantan.

Tergegas Diisap Langit

Gambar
  Segala yang Diisap Langit (c) Pinto Anugrah Konflik yang sengit tercium sejak kalimat pertama membuka buku ini. Kita diisap ke dalam cerita dengan cepat dan penulis bergegas hendak menuntaskannya.  Latar cerita adalah kehidupan kaum adat Minangkabau di tenggara gunung Marapi. Bisa dibilang versi fiktif dari Istana Basa Pagaruyung di Batu Sangkar pada masa Perang Padri awal abad ke-19. 

Kisah Perjalanan Samiam dari Lisboa

Gambar
Dalam salah satu babak sejarah kerajaan Sunda, kita dapati kisah kunjungan Prabu Surawisesa, putra Raja Sri Baduga, ke Malaka untuk menemui Alfonso d’Albuquerque pada 1512. Prabu Sriwasesa diutus ayahnya ke Malaka dalam upaya menjajaki kerjasama dan hubungan dagang dengan Portugis pada masa ketika kerajaan Sunda sedang menghadapi ancaman dari kerajaan Demak dan Cirebon.  Prabu Surawisesa ini memiliki gelar Sanghyang, tapi karena beda pelafalan, lidah orang Portugis menyebutnya “Samiam”.

Raisa Bercerita Kembali

Gambar
Raisa siswa kelas 8 di SMP Al Ghofar, Cikadut. Sejak 2016, ketika masih sekolah dasar, dia rajin mengikuti program belajar botani dan bahasa Inggris di sekolah samin Odesa. Setiap akhir pekan, Raisa bersama teman-temannya bergabung dalam kelompok belajar yang dibimbing oleh Bu Yani di kantor Odesa, di Jalan Sekebalingbing, Desa Cikadut. Kelompok itu terdiri dari sekitar dua puluhan anak berbagai usia, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama.

Hari Literasi Dunia

Gambar
(c) grimnoire Tanggal 8 September ditetapkan oleh UNESCO sebagai Hari Literasi Dunia. Pertama dicanangkan pada 1966, tujuannya untuk mengingatkan tentang pentingnya literasi bagi individu, komunitas dan masyarakat, agar dilakukan upaya yang lebih intensif menuju masyarakat yang lebih berliterasi.   Tapi betapa peliknya istilah literasi ini bagi kita. Padanannya yang tepat saja masih belum tuntas untuk kita sepakati.

Ancika: Pilih Asli, Jangan Bajakan

Gambar
"Mengapa Ayah menulis Ancika?" "Saya tidak merencanakan sejak awal serial Dilan akan ada berapa buku. Tapi setelah Dilan 1990 rilis, ada yang berkomentar ceritanya nanggung. Jadi saya tulis Milea. Setelah Milea keluar, dikomentari kok sedih. Maka saya tulis Ancika sebagai penghiburnya. Saya hanya merespons kawan-kawan pembaca." "Mengapa namanya Ancika Mehrunnisa Rabu, Ayah?" "Karena harus pilih salah satu, kan. Ada Senin sampai Sabtu." Begitu antara lain tanya jawab dalam peluncuran buku Ancika semalam. Novel terbaru dalam serial Dilan karya Pidi Baiq ini resmi diluncurkan tepat pada pukul 00:00, 17 Agustus 2021. Acara virtual tengah malam yang sangat ramai. Ratusan orang bergabung melalui zoom maupun menonton live steaming di Youtube Penerbit Mizan . 

3-2-1 dari James Clear

Gambar
  Foto: Ildo Frazao  Membangun kebiasaan baru yang baik dan menghapus kebiasaan lama yang buruk adalah bahasan utama dalam buku terlaris karya James Clear, Atomic Habit . Banyak orang merekomendasikan buku ini dan menyebutnya sebagai buku yang sangat praktis dan bermanfaat. 

Pidi Baiq dan Karya-karyanya

Gambar
Di Alun-Alun Bandung, di dinding lorong bawah jembatan penyeberangan yang melintasi Jalan Asia-Afrika, tertera sebuah kutipan terkenal: "Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi."

Buku Pilihan (Juli 2021)

Gambar
  Pengantar:  Penerbitan buku Sumur karya Eka Kurniawan adalah sebuah eksperimen menarik dalam lanskap penerbitan Indonesia beberapa waktu lalu. Buku ini adalah sebuah cerpen. Hanya satu cerpen. Panjangnya sekitar 5000 kata. Biasanya yang dibukukan adalah kumpulan cerpen, entah dari satu penulis atau antologi banyak penulis. Tapi kali ini penerbitnya dengan yakin menerbitkan sebuah buku yang berisi hanya satu cerita pendek dari satu orang pengarang. Tentu saja, jika penulisnya bukan Eka Kurniawan, kita bisa meragukan apakah eksperimen itu akan dilakukan, apatah lagi akan berhasil. Dan, ternyata eksperimen ini berhasil. Buku tersebut dicetak dalam jumlah terbatas, dipasarkan sepenuhnya dengan cara prapesan. Dalam waktu singkat, seluruh cetakan pertama dan satu-satunya itu ludes. Belum ada kabar apakah akan ada cetak ulang. Mengutip dari laman facebook Eka: "Awalnya tak tahu bagaimana menerbitkan cerpen yang agak panjang ini (sekitar 5000 kata). Koran tak mungkin. Majalah sast

Buku Pilihan (Juni 2021)

Gambar
  Pengantar:  Juni mengingatkan kita pada Sapardi. Judul buku itu teramat melekat di benak kita, sehingga seperti sekawan dalam satu sebutan. Dari puisi, karya sang maestro ini beberapa kali alih wahana ke musikalisasi, novel dan film. Bulan ini saya memilihkan trilogi yang lahir dari puisi itu selain dua novel lain karya penulis muda untuk mengimbanginya. Selamat menikmati bulan Juni.

"Barefoot on the Beach"

Gambar
Saya baru menerbitkan satu buku lagi di Amazon.com dan Lulu.com , menggunakan platform swaterbit pada kedua situs web. Edisi Amazon dirilis pada 1 Juni 2021 dengan foto-foto fullcolor. Sedangkan edisi Lulu dirilis pada 8 Juni dalam versi foto hitam putih.  Buku ini merangkum foto-foto bertema laut yang saya ambil sejak 2012 hingga 2020 di berbagai tempat. Saya pilih judul "Barefoot on the Beach" mengikuti judul salah satu lagu Michael Franks favorit saya, yang terasa tepat dengan topik buku ini. Bila berkenan memesan, silakan klik tautan berikut:  Amazon   Lulu.com

Tiga Keunggulan Ensiklopedia "How and Why"

Gambar
Photo credit: Yoka Serial  "How and Why" set kedua akan segera hadir. Ensiklopedia untuk anak-anak ini adalah terjemahan dari serial "Was ist Was" terbitan Tessloff  Verlag Jerman. Edisi Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Kaifa Learning yang merupakan imprint dari  grup Mizan Pustaka.  Pada set kedua , akan ada lima judul baru bertema "Energi dan Kendaraan Modern",  menyusul set pertama  "Bumi, Langit, dan  Alam Semesta", yang telah terbit pada April 2020. Sebagai bagian dari tim luar biasa yang membidani kelahiran serial ensiklopedia ini dalam versi bahasa Indonesia, saya ingin berbagi kesan-kesan saya saat mengeditnya.

Membincang Orhan Pamuk, Sang "Pelukis Gagal"

Gambar
Minggu sore, 23 Mei 2021, saya diundang untuk ikut berbincang seputar penulis dan bukunya di kanal YouTube milik  Irwan Syahrir .  "Tidak ada skrip, tidak ada narasumber, kita ingin mengobrol santai tentang hal-hal yang kita sukai, dan berharap kanal ini tumbuh secara organik menemukan audiensnya lewat kesenangan bersama," jelas Irwan ketika mengajak saya untuk bergabung di salah satu episode. 

"Jurnal Banda": Dokumenter Tanah Pala

Gambar
Banda adalah nama yang kerap muncul dalam pelajaran sejarah Indonesia. Bicara sejarah Indonesia pasti tidak bisa lepas dari membicarakan tentang Banda, karena gugus kepulauan di bagian timur Indonesia ini merupakan alasan bagi kedatangan para penjelajah laut dari negeri-negeri Barat yang kemudian menjadi penjajah. Di kepulauan inilah tempat asal rempah yang pada abad pertengahan dihargai setara emas dan menjadi komoditas penting perdagangan dunia masa itu: Pala. Banda pada abad ketujuh belas menjadi perebutan antara negara-negara adidaya di zaman pelayaran samudra: Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris. Belanda berhasil menguasai Banda pada tahun 1621, membantai ribuan penduduk asli. Mereka memonopoli perdagangan rempah dan mendirikan tak kurang dari dua belas benteng di kepulauan Banda, menunjukkan pentingnya posisi gugusan pulau kecil ini  sebagai penopang kekuatan ekonomi kerajaan Belanda. 

Lima Sastra Klasik Indonesia Pilihan Saya

Gambar
"Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu, mari jatuh cinta!"  (Najwa Shihab) Picture credit: Boggy/Canva Klasik mungkin berarti tua, tapi klasik tidak hanya soal usia. Novel klasik bisa jadi novel tua, tapi bukan usia belaka penentunya. Meski tua, ia diingat sepanjang masa. Karena ada juga novel sezamannya yang tak berbekas dalam ingatan kita. Novel-novel yang lenyap ditelan waktu. Tapi novel klasik tidak begitu.  Ada banyak alasan sebuah novel disebut klasik. Buat saya yang utama, tokohnya mudah diingat, ceritanya mudah melekat. Nama-nama mereka menghuni pikiran kita, apa yang mereka alami ikut memperkaya pengalaman kita.  Begitu rasanya ketika selesai baca To Kill a Mockingbird , misalnya. Saya ingat Scout, Jem, Atticus Finch dan Boo Radley, seolah-olah mereka orang sekampung saya. Juga setelah beres baca Ronggeng Dukuh Paruk , Srintil dan Rasus terasa sama dekatnya dengan anak-anak tetangga.  Kisah-kisah mereka menyingkapkan bagi saya se

Buku Pilihan (April 2021)

Gambar
Pengantar:  Menanggapi posting saya sebelumnya bertajuk  Berkawan dengan Buku , banyak teman yang meminta  saya untuk merekomendasi buku apa yang menarik untuk dibaca. Ada yang ingin meneruskan hobi membaca yang sempat mandeg, ada yang baru mau mulai menumbuhkan kebiasaan baik ini. Keduanya memiliki kebutuhan yang sama: informasi tentang buku pilihan. Oleh karena itu saya memutuskan untuk membuat artikel rekomendasi buku. Artikel ini akan muncul secara periodik, berisi tiga saja judul pilihan saya setiap bulan. Bukan buku dari daftar bestseller, juga tidak selalu buku baru. Tapi pilihan pribadi yang saya suka dan ingin saya rekomendasikan.  Saya tidak meresensi, hanya memberi informasi. Sebab, kurangnya informasi adalah salah satu faktor yang membuat buku tidak sampai ke tangan pembaca. Teks informasi sebagian besar diambil dari sinopsis di sampul belakang buku ditambahkan informasi dari sumber lainnya yang saya anggap menarik dan penting untuk ditambahkan.  Saya berharap setidakny

9 dari Nadira

Gambar
Nadira mungkin bukan sosok yang sulit dijumpai di tengah-tengah kita. Seorang wanita yang "sejak kematian ibunya memandang segala sesuatu di mukanya tanpa warna." Baginya semua tampak kusam dan kelabu, namun kisahnya menjadi rangkaian sembilan cerpen yang hidup di tangan Leila S Chudori. Telah berbilang dua puluh tahun sejak kumpulan cerpen pertamanya Malam Terakhir (Pustaka Utama Grafiti, 1989), Oktober tahun lalu Leila menghadirkan kumpulan cerpennya yang kedua 9 dari Nadira (KPG, 2009). Sesuai judulnya, ada sembilan cerpen yang terangkum di dalam buku ini, berkisah seputar kehidupan tokoh utamanya Nadira, seorang wartawati sebuah majalah mingguan di Jakarta. Cerpen-cerpen ini tidak tampil sebagai fragmen-fragmen lepas, melainkan saling terkait satu sama lain dengan gaya penceritaan yang realis. Semuanya menyangkut Nadira meski diceritakan dengan tokoh sudut pandang yang berganti-gant. Masing-masing cerita tetap mempertahankan ciri sebagai cerita pendek sekaligus ‘berc

Membaca Operating Instructions

Gambar
Membaca Operating Instruction membuat saya ingin menulis jurnal untuk Hanifa dengan cara yang humoris dan penuh perhatian seperti Anne Lamott di buku itu. Pengalaman Anne dengan anaknya mengabadi dengan buku itu, seperti kembali berlangsung di saat ini.  Timbul sebersit sesal saya telah melewatkan kesempatan itu, tidak mencatat perkembangan yang begitu cepat dalam tahun pertama Hanifa. Saya sempat membuat catatan yang berserakan tentang kebisaan terbaru yang diraihnya dari waktu ke waktu. Kapan dia pertama kali makan makanan tambahan, kapan pertama kali duduk, berdiri, berjalan. Tapi catatan itu terasa sambil lalu dan tidak sungguh-sungguh.  Catatan dibuat bukan karena ada peristiwa yang menarik, tapi tindakan mencatat itulah yang menciptakan peristiwa menarik. Menulis jurnal harian mendorong untuk mempertajam pandangan menemukan keajaiban dan kebaruan setiap hari dalam hal-hal yang sederhana.   Saya ingin merasakan religiusitas sehari-hari seperti yang dialami Anne Lamott dengan anak