Postingan

Menampilkan postingan dengan label membaca

Raisa Bercerita Kembali

Gambar
Raisa siswa kelas 8 di SMP Al Ghofar, Cikadut. Sejak 2016, ketika masih sekolah dasar, dia rajin mengikuti program belajar botani dan bahasa Inggris di sekolah samin Odesa. Setiap akhir pekan, Raisa bersama teman-temannya bergabung dalam kelompok belajar yang dibimbing oleh Bu Yani di kantor Odesa, di Jalan Sekebalingbing, Desa Cikadut. Kelompok itu terdiri dari sekitar dua puluhan anak berbagai usia, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama.

Membincang Orhan Pamuk, Sang "Pelukis Gagal"

Gambar
Minggu sore, 23 Mei 2021, saya diundang untuk ikut berbincang seputar penulis dan bukunya di kanal YouTube milik  Irwan Syahrir .  "Tidak ada skrip, tidak ada narasumber, kita ingin mengobrol santai tentang hal-hal yang kita sukai, dan berharap kanal ini tumbuh secara organik menemukan audiensnya lewat kesenangan bersama," jelas Irwan ketika mengajak saya untuk bergabung di salah satu episode. 

"Jurnal Banda": Dokumenter Tanah Pala

Gambar
Banda adalah nama yang kerap muncul dalam pelajaran sejarah Indonesia. Bicara sejarah Indonesia pasti tidak bisa lepas dari membicarakan tentang Banda, karena gugus kepulauan di bagian timur Indonesia ini merupakan alasan bagi kedatangan para penjelajah laut dari negeri-negeri Barat yang kemudian menjadi penjajah. Di kepulauan inilah tempat asal rempah yang pada abad pertengahan dihargai setara emas dan menjadi komoditas penting perdagangan dunia masa itu: Pala. Banda pada abad ketujuh belas menjadi perebutan antara negara-negara adidaya di zaman pelayaran samudra: Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris. Belanda berhasil menguasai Banda pada tahun 1621, membantai ribuan penduduk asli. Mereka memonopoli perdagangan rempah dan mendirikan tak kurang dari dua belas benteng di kepulauan Banda, menunjukkan pentingnya posisi gugusan pulau kecil ini  sebagai penopang kekuatan ekonomi kerajaan Belanda. 

Buku Pilihan (Mei 2021)

Gambar
Pengantar:  Menjelang akhir Ramadhan, bulan yang kita hari-harinya kita isi secara berbeda, mengubah jadwal harian, membuka banyak kesempatan untuk refleksi diri. Perenungan untuk menemukan kembali niat dan tujuan sejati setiap langkah kita dalam mengisi waktu setiap hari. Juga bulan untuk mudik, pulang ke kampung halaman, melihat kembali ke akar diri. Meski tahun ini, kita masih belum leluasa untuk mudik. Untuk bulan ini, saya memilihkan buku yang sejalan dengan tema ini: pulang ke kampung, mudik dan perenungan diri. Semoga rekomendasi ini dapat membantu teman-teman dalam memilih buku dan membacanya.    ANAK-ANAK MASA LALU Damhuri Muhammad “Dunia cerita yang saya rancang senantiasa bermula dari kenangan tentang kampung halaman. Mungkin itu sebabnya, dalam pergaulan dengan sejawat-sejawat pengarang, saya kerap disebut kampungan … Alih-alih bergerak maju dan gemilang, saya malah merasa semakin terbelakang, semakin ndeso …” Di tengah maraknya tren penulisan fiksi yang kian

Buku Pilihan (April 2021)

Gambar
Pengantar:  Menanggapi posting saya sebelumnya bertajuk  Berkawan dengan Buku , banyak teman yang meminta  saya untuk merekomendasi buku apa yang menarik untuk dibaca. Ada yang ingin meneruskan hobi membaca yang sempat mandeg, ada yang baru mau mulai menumbuhkan kebiasaan baik ini. Keduanya memiliki kebutuhan yang sama: informasi tentang buku pilihan. Oleh karena itu saya memutuskan untuk membuat artikel rekomendasi buku. Artikel ini akan muncul secara periodik, berisi tiga saja judul pilihan saya setiap bulan. Bukan buku dari daftar bestseller, juga tidak selalu buku baru. Tapi pilihan pribadi yang saya suka dan ingin saya rekomendasikan.  Saya tidak meresensi, hanya memberi informasi. Sebab, kurangnya informasi adalah salah satu faktor yang membuat buku tidak sampai ke tangan pembaca. Teks informasi sebagian besar diambil dari sinopsis di sampul belakang buku ditambahkan informasi dari sumber lainnya yang saya anggap menarik dan penting untuk ditambahkan.  Saya berharap setidakny

Berkawan dengan Buku

Gambar
Pajangan buku di salah satu stand Gualadajara Book Fair 2019 Tanggal 23 April adalah Hari Buku Sedunia. Tanggal ini dipilih Unesco karena bertepatan dengan tanggal wafatnya Shakespeare dan Cervantes, 23 April 1616.  Maka pada hari ini, untuk turut merayakannya, saya ingin melacak ke belakang sejumlah nama yang dengannya saya berkawan di dunia buku.  Sebagai seorang pekerja perbukuan, saya bersentuhan dengan buku setiap hari. Terlalu banyak tapi sekilas sehingga tidak masuk hitungan. Berkawan dengan buku yang saya maksud adalah buku yang ikut mewarnai ingatan saya tentang masa lalu. Buku yang menemani saya melewati masa demi masa. Mari kita mulai dari masa sekolah dasar. Bacaan yang paling saya ingat dari masa itu adalah buku-buku serial karya Alfred Hitchcock, Enid Blyton, dan Karl May, serta seri Little House in the Prairie. Yang terakhir ini adalah juga nama film seri TVRI yang sangat popular pada 1980-an karena waktu itu tak banyak pilihan. Kami menanti dan menontonnya dengan khusyu

9 Tips Membaca Bersama Anak

Gambar
Kegiatan membaca di sekolah samin, Odesa, Cimenyan. 29 Mei 2018 Banyak orangtua mengeluhkan susahnya membuat anak mereka gemar membaca, terutama p ada anak yang sudah memasuki usia sekolah. Memang, saat terbaik untuk memulai menumbuhkan kebiasaan membaca adalah sejak bayi. Tapi tak ada kata terlambat. Ketika ketersediaan buku bacaan bukan lagi masalah, yang perlu diupayakan orangtua adalah menciptakan suasana yang menyenangkan dan mendukung tumbuhnya kebiasaan membaca di ruma. Cobakan rangkaian tips berikut, terutama untuk anak yang sudah memasuki usia sekolah: 1. Gabungkan berbagai aktivitas dengan buku   Setiap anak punya kesenangan dan hobi berbeda. Mungkin dia suka olahraga, anime, gim, bersepeda, menggambar. Semangati anak untuk membaca buku tentang aktivitas kegemaran mereka, tokoh kartun kesukaan, atlet olahraga pujaan mereka. Menjelang tidur atau saat-saat santai ajak mereka bicara tentang apa yang sudah mereka baca hari ini.  2. Berkunjung ke perpustakaan   Jadilah anggota per

Tips Membimbing Anak Belajar di Rumah

Gambar
Ketika sekolah-sekolah terpaksa diliburkan demi menghentikan persebaran virus Corona seperti sekarang ini, orangtua dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus lebih banyak terlibat dalam kegiatan belajar anak. Ternyata ini tidak mudah. Berbagai meme lucu yang sempat menyebar di media sosial belakangan ini, meski bernada kelakar, sesungguhnya menunjukkan persoalan nyata yang dihadapi banyak orangtua: kebingungan dan ketidakmampuan untuk membimbing anak belajar di rumah. Salah satu meme itu memperlihatkan dua anak sedang mengobrol. Anak pertama bertanya, "Gimana rasanya belajar di rumah?" yang dijawab oleh temannya dengan mengatakan, "Aku tak sanggup lagi. Mamaku lebih galak dari ibu guru di sekolah.. Bawaannya marah-marah melulu!" Orangtua merasa kewalahan dalam membantu anak memahami pelajaran, ini ditambah lagi dengan soal kegagapan dalam menggunakan teknologi dan aplikasi untuk pembelajaran online, seperti Google Classroom, Ruangguru, Quizziz, Brainy, dan lain

The Garden of Truth

Gambar
Pagi ini saya berjumpa ujaran bijak dari Seyyed Hossein Nasr dalam buku "The Garden of Truth". Buku ini saya terjemahkan untuk Penerbit Mizan dan diterbitkan pada 2010. Subjudulnya menjelaskan dengan baik tentang apa isi buku ini: mereguk intisari tasawuf. Seandainya kau tahu betapa buku-buku itu sungguh menyimpan mutiara penyegar pikiran pelipur hati seperti ini, takkan mungkin kalian jadi malas membaca. "Keindahan lahiriah bagi manusia biasa adalah anugerah Tuhan, terutama ketika seseorang masih belia. Ketika semakin tua, tindakan-tindakan kita yang didasarkan pada pilihan dan kehendak bebas akan s emakin tercermin pada penampilan luar kita. Kecantikan batin, dalam kasus orang-orang yang memiliki keindahan seperti itu, mulai mendominasi tampilan luar. Sementara keindahan lahiriah pemberian Tuhan akan semakin memudar."

Manuskrip yang Ditemukan di Accra (Paulo Coelho)

Gambar
Harapan saya terlalu berlebihan untuk buku ini. Melihat judulnya, saya berharap mendapatkan kisah fiksi historis seputar penemuan naskah kuno itu. Tapi rupanya harapan saya salah tempat. Coelho tentu saja bukan penulis genre fiksi historis. Dia adalah penulis roman spiritualis abstrak, seperti yang ditunjukkannya dalam novel Zahir, atau kisah kontemporer simbolis seperti yang kita temukan dalam The Winner Stands Alone. Novel tipis ini ternyata berisikan kristal-kristal permenungan Coelho, kalimat-kalimat manis siap-kutip tentang kekalahan kesendirian arah tujuan ketakutan, dan tentu saja cinta. Setiap bab dibuka dengan pertanyaan seseorang kepada Sang Guru yang barangkali adalah Yesus sendiri. Isi bab adalah jawaban yang diberikan Sang Guru.  Seluruh buku diposisikan sebagai salinan apa adanya dari naskah kuno yang ditemukan dua bersaudara di dalam gua di wilayah Hamra Don pada Desember 1945.  Penemuan naskah ini hanya menjadi bingkai. Tidak ada satu alur cerita yang menya

Blindness (Jose Saramago)

Gambar
" If you can see, look.   If you can look, observe. " -- Book of Exhortations Akhir pekan lalu saya menamatkan novel Blindness karya Jose Saramago. Seorang teman merekomendasikannya sebagai satu di antara 5 novel favoritnya sepanjang masa. Novel  yang ditulis peraih Nobel Sastra 1998 asal Portugal ini bercerita tentang wabah kebutaan yang melanda warga sebuah kota. Bukannya menjadi hitam kelam, yang tampak di mata mereka justru putih pekat seperti dalam kabut tebal.  Dalam dunia orang buta, yang bisa melihat akan menjadi raja. Istri seorang dokter mata di kota itu secara tak terjelaskan menjadi satu-satunya yang tak terjangkiti wabah. Dialah yang menuntun mereka menghadapi berbagai perkara dalam ruang karantina bagi penderita kebutaan, hingga wabah tersebut terangkat dan penglihatan mereka satu per satu pulih.  Dalam dua pekan terakhir, semenjak malam pergantian tahun, saya tidak bisa login ke facebook. Secara metaforis rasanya seperti kehilangan penglihata

Children and Books: Start Early, Stay Long

Gambar

9 dari Nadira

Gambar
Nadira mungkin bukan sosok yang sulit dijumpai di tengah-tengah kita. Seorang wanita yang "sejak kematian ibunya memandang segala sesuatu di mukanya tanpa warna." Baginya semua tampak kusam dan kelabu, namun kisahnya menjadi rangkaian sembilan cerpen yang hidup di tangan Leila S Chudori. Telah berbilang dua puluh tahun sejak kumpulan cerpen pertamanya Malam Terakhir (Pustaka Utama Grafiti, 1989), Oktober tahun lalu Leila menghadirkan kumpulan cerpennya yang kedua 9 dari Nadira (KPG, 2009). Sesuai judulnya, ada sembilan cerpen yang terangkum di dalam buku ini, berkisah seputar kehidupan tokoh utamanya Nadira, seorang wartawati sebuah majalah mingguan di Jakarta. Cerpen-cerpen ini tidak tampil sebagai fragmen-fragmen lepas, melainkan saling terkait satu sama lain dengan gaya penceritaan yang realis. Semuanya menyangkut Nadira meski diceritakan dengan tokoh sudut pandang yang berganti-gant. Masing-masing cerita tetap mempertahankan ciri sebagai cerita pendek sekaligus ‘berc

Silent Night dan Bumi yang tak pernah lupa

Gambar
Saya menyelesaikan Silent Night dari Mary Higgins Clark dalam empat jam. Genre suspense . cerita manhunt dengan seting waktu sekitar malam natal. Saya teringat Sandra Brown. Mirip-mirip begitulah struktur ceritanya. Dengan POV jamak dan akhir adegan yang dibiarkan menggantung, pembaca dibuat khawatir tentang nasib orang baik yang ada di tangan si orang jahat.  Bbunga narcissus pertama mekar di halaman belakang. Agak terlambat dibanding yang ada di halaman  ibu Mizutani di sebelah. Tanah tempat saya menanamnya bertemu lantai semen sepuluh senti di bawah permukaannya. Hujan lebat dan angin kencang seharian kemarin sudah merontokkan banyak kuntum bunga narcissus ibu Mizutani, yang ada di halaman saya baru mekar. Tak ada pesaing untuk memudarkan pesonanya.  Well, what am I doing now. Thats my question. I keep doing things I told myself to stop doing. Thats kind of stupidity, isnt it.  Bumi tidak pernah melupakan apa yang kita berikan. musim panas tahun lalu, saya membuang biji melon di hal