Postingan

Pemberontakan seorang "Freelance Monotheist"

Gambar
Through the Narrow Gate biografi Karen Armstrong yang pertama Para pemuka Katolik Roma di Inggris mungkin butuh waktu lama untuk bisa memaafkan Karen Armstrong. Tiga belas tahun setelah meninggalkan biara Holy Child Jesus, Karen yang kini terkenal sebagai komentator masalah-masalah agama di Eropa dan Amerika menulis dua otobiografi yang dengan sangat tajam mengkritik kehidupan religius di sana. Kedua otobiogafi itu -- Through the Narrow Gate (1981) dan Beginning the World (1983) -- disebut-sebut sebagai catatan yang paling blak-blakan tentang kehidupan serba ketat di biara. Lewat kedua buku itu, mantan biarawati ini seperti menelanjangi sesuatu yang sudah lama disembunyikan di balik keengganan mengusik lembaga keagamaan yang sudah mapan.

Untold: The Stories Behind the Photographs (Steve McCurry)

Gambar
Label-label megah seperti "ikonik" dan "legendaris" kerap dilekatkan pada fotografer satu ini. Potret gadis Afghan yang menghiasi sampul majalah National Geographic edisi Juni 1985 membuat namanya masyhur ke seluruh dunia. Namun belakangan saya sering mendengar komentar bahwa Steve McCurry sudah melewati puncak kariernya. Tidak ada lagi foto-foto baru dengan level melebihi yang pernah dia capai sebelumya.  Buku-buku terakhirnya  adalah daur ulang foto-foto lama dikemas dalam tema baru. Apalagi sejak kasus dugaan manipulasi foto yang pernah menimpanya. Dia seperti meluncur turun. Kabar-kabar ini membuat saya makin ingin tahu dan mengenal lebih baik fotografer asal Amerika ini. Buku Steve McCurry Untold ini adalah bacaan yang tepat untuk menjawab rasa penasaran itu. Buku setebal hampir 300 halaman ini merentang 30 tahun karier McCurry, menampilkan memorabilia dari perjalanannya: catatan diari, potongan tiket, penyamaran, foto-foto yang belum pernah dipub

Shiba Ryotaro

Gambar
JEPANG di masa Edo Tokugawa (1603-1867) bagaikan sebuah telaga di pegunungan, stabil dan menyendiri. Gejolak politik diredam melalui sistem kelas yang ketat, pengaruh asing dibendung dengan kebijakan menutup diri dari dunia luar. Namun dua setengah abad yang tenteram ini akhirnya koyak oleh kedatangan empat kapal perang Amerika yang merapat di Teluk Tokyo pada 1853. Lewat kekuatan militernya, komandan Perry menuntut Jepang membuka pintu bagi Amerika. Dua dekade kemudian berakhirlah masa keshogunan yang telah berlangsung dua ratus tahun lebih itu.