Ancika: Pilih Asli, Jangan Bajakan








"Mengapa Ayah menulis Ancika?"

"Saya tidak merencanakan sejak awal serial Dilan akan ada berapa buku. Tapi setelah Dilan 1990 rilis, ada yang berkomentar ceritanya nanggung. Jadi saya tulis Milea. Setelah Milea keluar, dikomentari kok sedih. Maka saya tulis Ancika sebagai penghiburnya. Saya hanya merespons kawan-kawan pembaca."

"Mengapa namanya Ancika Mehrunnisa Rabu, Ayah?"

"Karena harus pilih salah satu, kan. Ada Senin sampai Sabtu."


Begitu antara lain tanya jawab dalam peluncuran buku Ancika semalam. Novel terbaru dalam serial Dilan karya Pidi Baiq ini resmi diluncurkan tepat pada pukul 00:00, 17 Agustus 2021. Acara virtual tengah malam yang sangat ramai. Ratusan orang bergabung melalui zoom maupun menonton live steaming di Youtube Penerbit Mizan

Suasana hangat dan penuh canda akrab, di antara mereka sahabat-sahabat Pidi Baiq seperti Gola Gong, Farhan, Abu Marlo, Haidar Bagir, Sandiaga Uno, Ustad Evie Effendi, Kang Maman Suherman, dan Achmad Faisal dari Bazarnas.
 
Acara diberi judul "Syukuran Ancika: Doa untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh Kreatif" dirancang apik di bawah arahan manajer Marcomm Mizan, Mohamad Arif Luthfi. Di tengah suasana pandemi, peluncuran buku ini ingin menunjukkan teladan dari Pidi Baiq, bagaimana tetap kreatif dan produktif dalam keterbatasan, bukan tenggelam dalam keluhan dan hanya diam.





Haidar Bagir, pendiri Mizan Group, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pidi Baiq yang telah 23 tahun bekerja sama dengan Mizan. Menurut Haidar, bagi sebagian orang novel-novel Dilan berisi kisah cinta remaja. 

"Tapi bagi saya, buku ini berisi pesan-pesan padat yang disampaikan dengan cara khas remaja, bukan hanya soal percintaan tapi juga pesan moral agar kita lebih santai menghadapi hidup, tidak tertekan, melihat kehidupan secara simpel saja, dan di atas semua itu buku ini terus memelihara minat baca anak-anak remaja."

Haidar juga menyampaikan terima kasih kepada mitra lokapasar (market place), jaringan reseller dan toko-toko buku online yang membuat buku bisa diakses para pembaca di berbagai pelosok Indonesia. 

Haidar menutup dengan pesan untuk pembaca, "Pilihlah buku asli, jangan beli edisi bajakan, karena nasib budaya literasi dan minat baca di Indonesia tergantung pada penghargaan kita pada insan buku dan industri perbukuan."

Menteri Parekraf Sandiaga Uno menyampaikan betapa buku lahir dari proses panjang yang memberdayakan banyak bidang pekerjaan yang saling melekat. Mulai dari seorang penulis, ada editor, setter, penata letak, desainer kover, ilustrator. Pembajakan buku dan mendukung para pembajak buku dengan membeli buku bajakan berarti merampok hak para pekerja di balik terbitnya sebuah buku, meruntuhkan bangunan pendukung budaya literasi kita.

Menteri Uno berpesan, "Stop membeli buku bajakan, mari terus tingkatkan kemampuan literasi untuk kebangkitan Indonesia yang lebih maju."








Menurut editor Ilham Miftahuddin, Pidi Baiq adalah penulis yang sangat memikirkan pembacanya. Setiap pilihan kata dan kalimatnya dipertimbangkan baik-baik oleh Pidi dari sudut pandang pembaca. Karena itu penulisan Ancika melibatkan proses kreatif yang panjang dan lama, lebih dari satu tahun menyelesaikan naskahnya. 

Manajer Redaksi Esti Budihabsari menambahkan bahwa Pidi Baiq sebagai penulis memiliki cara yang sangat bagus untuk menyisipkan pesan-pesan tersembunyinya untuk pembacanya, sehingga jauh dari kesan menggurui. 

"Seri Dilan bukan sekadar soal cinta remaja, tapi bagaimana dalam hidup itu kita membuat pilihan-pilihan dan belajar dari kesalahan. Hidup tidak berhenti di satu zaman saja, tapi berproses yang membuat kita tambah dewasa," tambah Esti.

Kesan personal tentang Pidi Baiq, menurut Ilham, "memiliki imajinasinya tidak terbatas, secara personal adalah perpaduan antara seniman, pengajar dan seorang rockstar." Pidi Mampu masuk ke berbagai kalangan, seperti terlihat dari karya-karyanya sejak 2007, mulai dari At-Twitter, serial Drunken, Baracas dan buku-buku komiknya. 

Kemampuan untuk masuk ke berbagai kalangan itu juga tampak dari cara Pidi mengasuh follower-nya di Twitter, yang diikuti mulai dari anak remaja hingga dewasa. Semua memanggilnya Ayah. Pidi Baiq adalah sosok seorang ayah bagi anak remaja, sehingga mereka tidak segan untuk bercerita macam-macam ke Ayah dan diladeni dengan luar biasa.







 
Bagi para pembaca yang telah menanti buku ini, ada tiga jenis gimmick berbeda yang dapat diperoleh khusus selama masa pre-order di masing-masing kanal berbeda, yaitu "Kumpulan Puisi Dilan untuk Ancika" di Shopee, "Kumpulan Surat Dilan untuk Ancika" di Tokopedia, dan untuk jalur toko buku online dan reseller poster Ancika dan "Surat dari Kuba". Pre-order dapat dilakukan melalui link bit.ly/NovelAncika.

Memorabilia yang bisa diperoleh dalam waktu terbatas dan jumlah terbatas ini tentu memiliki nilai tersendiri bagi para pecinta serial Dilan, baik dari Tim Milea maupun Tim Ancika. 

Semoga membawa berkah bagi semua.



Komentar

Posting Komentar

Populer

"Memento Vivere"

Pesan dari Capernaum

Pidi Baiq dan Karya-karyanya