Postingan

Yusuf Ali: Suara Seorang Progresif (Bag. 3)

Gambar
  Lukisan kekaisaan Mughal Suatu hari pada bulan Maret 1923, Yusuf Ali membaca sebuah naskah sejarah Mughal. Dari naskah itu dia mendapat kesan mendalam tentang seorang raja Islam di masa silam. Dia mengungkapkan kekagumannya pada Raja Babar dengan mengharukan, "...Kehidupannya yang keras diisi dengan kecintaan akan alam...Ketulusan jiwanya, dalam kekuatan dan kelemahan, bersinar dalam setiap halaman catatan pengungkapan-dirinya." Jika sepuluh tahun yang lalu hanya Raja George V yang menjadi objek pemujaan Yusuf Ali, kini paling tidak dalam barisan pahlawannya termasuk seorang raja dari masa silam Muslim. Ini merupakan awal perubahan sikapnya terhadap Islam. Yusuf Ali mulai mengadakan kampanye yang halus namun gigih untuk membentuk cara berpikir kaum Muslim India. Kesempatan pertama datang pada April 1923. Dalam Konferensi Pendidikan Muslim Punjab, dia mengemukakan analisis tentang pilihan-pilihan intelektual dan politis yang dihadapi kaum Muslim. "Kita harus membuktika

Yusuf Ali: Jembatan Antara India dan Barat (Bag. 2)

Gambar
Agra, 10 Jan 2016 Seusai studi hukumnya di St John's College, Cambridge, Yusuf Ali diangkat menjadi pegawai Pamong Praja India, sebuah jabatan bergengsi bagi kalangan pribumi India di zaman pemerintahan kolonial Inggris. Kala itu dia masih berusia dua puluh tiga tahun.

Yusuf Ali: Mufasir yang Terlupakan (Bag. 1)

Gambar
Searching for Solace: A Biography of Abdullah Yusuf Ali Suatu hari di bulan Desember, 1953. Cuaca kota London malam itu amat menggigilkan. Kabut tebal menggantung di atas kota. Hampir tak mungkin bepergian ke mana-mana. Polisi menemukan seorang lelaki tua terlantar di undakan sebuah rumah di Westminster. Mereka membawanya ke rumah jompo setempat.

Melepas 2020

Gambar
“Waktu yang telah kauhabiskan untuk mawarmulah yang membuat mawarmu begitu penting.”  –Antoine de Saint-Exupery    Saya punya hobi baru belakangan ini: berkebun.

Izmailovo Kremlin

Gambar
Suhu minus satu derajat di Moskwa ketika Tanya membawa kami berkeliling Izmailovo Kremlin kemarin. Hamparan salju tipis menutupi seluruh permukaan, tetesan air beku menjuntai dari tepi-tepi atap. Untunglah saya tak harus merasakan dingin menggigilkan itu untuk mengikuti perjalanan ini. 

Madeleine de Proust: Hujan, Rumput dan Buku

Gambar
Sisa hujan di helai rumput. Bandung, Juni 2011   Saya tak suka hujan pagi, karena ia membuat hari yang baru dimulai langsung terasa seperti senja. Tapi gerimis yang turun awal pagi minggu lalu terasa menyenangkan. Karena, bersamaan dengan turunnya rinai tipis kala itu, ada yang sedang memangkas rumput yang sudah tumbuh tinggi di halaman. Udara jadi penuh wangi potongan rumput segar bercampur aroma hujan.