Postingan

Aplikasi Visa Jerman? Nggak Ribet!

Gambar
Dalam persiapan mengurus visa jerman, saya sangat banyak terbantu oleh serpihan catatan para blogger-traveler yang berserakan di web. Pengalaman dan cerita mereka meninggalkan berbagai kesan, ada yang bikin lega karena mereka menjalani proses yang mudah dan cepat, ada yang bikin waswas karena penulis blognya mendapat macam-macam rintangan, bahkan gagal dapat visa.  Saya ingin membalas kebaikan itu dengan membagi pengalaman saya sendiri, menambahi sedikit referensi buat siapa pun yang mungkin membutuhkannya. Siapa tahu pencarian dengan keywords visa jerman di google mengantarkan anda singgah di blog ini.  Kesan pertama: mengurus visa schengen melalui kedutaan Jerman lebih sulit dibanding melalui kedutaan negara lain dalam kelompok negara schengen. Lebih ketat dan ribet. Kalau mau lebih mudah, banyak yang menyarankan untuk mencoba lewat kedutaan Belanda--mungkin karena Indonesia bekas negara jajahan Belanda sehingga diberi kemudahan. Tapi itu berarti tiket pesawat yang dipe

Korean waves in Indonesian publishing

It is very interesting to observe how Korean waves wash the shore of Indonesian publishing. This year more and more publishers are turning their attention to the country of Gangnam style to find titles to publish. Recent surge of publication includes So I Married an Anti-Fan by Kim Eun Jeon, Guiyeoni's Romance of Their Own, a chick-lit best-selling titled Style by Baek Young-Ok, and Wonderful Radio by Lee Jae Ik. Among the first original Korean novels published in Indonesia are Please Look After Mom (Shin Kyung-sook), and  Hyun Kyung Sohn's My Princess, both were released in early 2011. That was the beginning of K-pop influence to be seen in book publishing in Indonesia, following the fever of Korean television drama that has come earlier. Before this literary surge, Korean book translation are primarily educational comic like the wildly popular "Why?" series and other similar type of comics favorited by students. After this first batch, there was a wave of non-or

Drama Perburuan "The Casual Vacancy"

Gambar
“ J.K. Rowling has a new book... and it's not for kids. ” Demikian kalimat pembuka dari majalah berita perbukuan  Publishers Weekly  ketika pertama kali mengabarkan tentang rencana penerbitan novel dewasa pertama karya penulis fenomenal J.K. Rowling. Berita itu pertama kali menyebar pada 23 Februari 2012. Tak banyak informasi yang disampaikan sumber-sumber berita saat itu. Semuanya hanya menyebutkan bahwa penerbit Little, Brown di Inggris telah mendapatkan hak penerbitan atas novel tersebut; bahwa novel yang diageni oleh The Blair Partnership ini akan dieditori oleh David Shelley. Rincian lain menyangkut judul, jumlah halaman, dan tanggal publikasinya akan diumumkan belakangan di tahun ini. Ditegaskan pula bahwa buku ini akan diterbitkan dalam edisi cetak dan digital sekaligus. Meski hanya dengan sejumput kecil informasi, tanggapan dan komentar dari berbagai penjuru begitu riuh. Karya pengarang yang telah mengguncang dunia dengan tujuh novel dalam serial Harry Potter in

Seoul, Kota Penuh Gaya

Gambar
Segalanya tampak trendi di kota Seoul. Metropolitan berpenduduk 25 juta jiwa ini menampilkan banyak kejutan menyedapkan mata di berbagai sudutnya. Bangunan modern berdampingan dengan bangunan tradisional yang tetap dilestarikan, taman-taman kota yang indah, sungai dan saluran air yang ditata apik dengan gemerlap lampu warna-warni di malam hari. Koneksi Internet seperti oksigen di seluruh udara kota, wi-fi ada di mana-mana. Sebuah kota yang nyaman dan menyenangkan.

Oleh-oleh dari Seoul

Gambar
Menghadiri sebuah pameran buku internasional  mem buat saya diliputi rasa salut dan kalut. Salut melihat luasnya kreativitas yang ditampilkan dalam ajang tersebut; kreativitas dalam pengemasan produk, penataan stan pameran, pemanfaatan teknologi dalam produksi dan distribusi, dan percabangan produk baru ditampilkan dengan cara yang fantastis mencengangkan. Kalut karena jadi dibanjiri banyak ide dan wawasan baru untuk menyemarakkan perbukuan di negeri sendiri. Di Seoul International Book Fair (SIBF) yang diselenggarakan 20-24 Juni lalu, kreativitas itu tampak menonjol dalam hal desain, inovasi produk dan kepercayaan diri. Sebelumnya SIBF tak masuk hitungan sebagai pameran penting. Untuk wilayah Asia, yang biasa disebut sebagai event penting perbukuan internasional adalah pameran buku Tokyo, Beijing dan Iran. Kini Seoul tak bisa diabaikan karena Korea Selatan dengan penuh rasa percaya diri menyeruak ke ajang internasional tahun ini dengan mengundang penerbit-penerbit negara l

Dari Gathering Blogger-Mizan 2012

Gambar
Tiga puluh enam blogger dari berbagai wilayah berkumpul di Black and White Hall, The Amaroossa Hotel, Bandung pada hari Sabtu lalu (7/4) dalam acara Gathering Blogger-Mizan 2012. Sungguh sebuah kesempatan sangat menyenangkan bertemu dengan para blogger aktif yang semuanya begitu fasih dan giat memanfaatkan blog dan sosial-media untuk menyebarkan ide, pikiran dan kepedulian mereka. Di antara hadirin ada blogger Bukik Setiawan , Gie Wahyudi , Isnuansa , Alamendah , blogger kuliner  Indriyatno , Ade Sri Purwaningsih dari goodybake.com, blogger dunia pendidikan Anna Farida, blogger traveling Indra Prasetya, blogger dari Bali Anton Nawalapatra, dan Helda Sihombing, blogger psikolog remaja dari Medan. Blogger termuda yang hadir dalam acara yang didukung oleh Indosat ini adalah Mutia , pemilik blog http://mutiahanism.blogspot.com/ yang blognya akan segera dibukukan Mizan. Kita tahu betapa blog kini telah tumbuh menjadi media dengan kekuatan tersendiri. Jangkauan pengaruhnya ber