i-Rambling

pagi ini untuk sesaat sangat hening. tak ada bunyi kereta, lonceng pintu rel atau motor pengantar koran. gagak pun diam. suara dengkuran dari kamar sebelah juga sudah tidak sampai lagi ke telinga saya. seolah-olah tak ada makhluk lain di bumi ini yang terjaga kecuali saya. bayangkan kalau saya terdampar ke sebuah tempat yang benar-benar tak dihuni siapa pun. apakah saya akan merasa ada gunanya untuk terus bertahan hidup?

barangkali saya akan berteman dengan binatang-binatang, tapi kalau bahkan binatang pun tidak ada, barangkali saya akan menikmati saja pemandangan yang ada. tumbuh-tumbuhan dan matahari, bulan dan bintang. tapi suasana hati saya akan sangat ditentukan oleh apa yang ada dalam ingatan saya. jika saya punya kenangan tentang hidup dalam lingkungan bermasyarakat, saya akan sangat merindukan untuk kembali berada di sana. saya akan punya daya dorong untuk mencari jalan kembali bertemu manusia.

kalau saya tidak punya ingatan itu saya hanya akan didorong oleh kebutuhan fisik makan dan minum. saya akan menjadi bagian dari keliaran tetumbuhan yang ada di sana, dan barangkali lama kelamaan akan kehilangan kemampuan otak saya untuk memikirkan sesuatu, karena saya tidak akan punya tujuan apa-apa berada di sana. hanya untuk makan dan minum bukanlah sebuah tujuan hidup yang menarik, tidak cukup menjadi alasan untuk bertahan. barangkali dalam keadaan begitu saya akan cepat mati.

Komentar

Populer

"Memento Vivere"

Pesan dari Capernaum

Pidi Baiq dan Karya-karyanya