Pangeran Kecil yang Berusia 80 Tahun





Baru sekitar tujuh tahun yang lalu saya membaca buku The Little Prince. Bisa dibilang telat, karena  tahun pertama terbitnya sudah sejak 1943. Bisa juga dibilang tidak tepat, karena genrenya adalah novel untuk anak.

Tapi tak ada kata telat dan tidak tepat untuk membaca sebuah karya klasik. Karena ia adalah jenis buku  yang akan selalu dicari dan digemari, dibaca dan ditafsir ulang secara berbeda oleh setiap orang, dengan pesan yang tetap relevan sepanjang zaman. 


The Little Prince adalah buku yang seperti itu. Ditulis oleh seorang aviator Prancis Antoine de Saint-Exupery (1900-1944) di tengah gejolak Perang Dunia II, buku ini menceritakan tentang pengalaman seorang Pangeran Kecil yang jatuh ke Bumi dari asteroid tempat asalnya. 

Pada tahun 2023, novel tipis legendaris ini akan berusia 80 tahun. Dilaporkan oleh Publishers' Weekly, beberapa acara pameran dan pertunjukan tengah dipersiapkan untuk merayakannya di New York, tempat terakhir sang penulis yang juga seorang pilot, lepas landas bersama skuadronnya untuk bergabung dengan tentara sekutu dalam Perang Dunia II, sebelum dinyatakan hilang pada 1944 dalam sebuah misi ke Eropa. 

Ada unsur autobiografis dalam novel ini. Narator di dalam novel juga seorang penerbang sebagaimana sang penulis. Kisah berawal dengan sang narator menceritakan rasa frustrasinya ketika pertama kali mencoba menggambar saat dia masih kecil. Orang-orang dewasa di sekitarnya selalu salah mengartikan gambar boa memakan gajah yang dibuatnya itu sebagai gambar topi. Salah paham yang berulang ini membuatnya berhenti mencoba menggambar, beralih melakukan hal-hal yang lebih praktis dan akhirnya menjadi seorang pilot. 


"Orang dewasa tak pernah mengerti apa pun dengan sendirinya, 

dan melelahkan bagi anak-anak kalau harus selalu 

menjelaskan berbagai hal kepada orang dewasa." 


Sang narator baru mulai berkarya lagi puluhan tahun kemudian dengan menceritakan kembali pertemuannya dengan Pangeran Kecil yang jatuh ke Bumi dari asteroid B-612. Novel Pangeran Kecil adalah sebuah cerita berbingkai. Cerita di dalam cerita. 

Pangeran Kecil menceritakan kepada narator tentang petualangannya di ruang angkasa. Pangeran Kecil tidak terlalu suka dengan apa-apa yang dia lihat di tempat asalnya dan ingin melakukan sesuatu untuk mengubahnya. Pangeran kecil belajar untuk menjadi baik, murah hati dan pengertian dari sekuntum mawar yang dia temukan di dalam perjalanannya.


"Waktu yang telah kau habiskan untuk mawarmulah 

yang membuat mawarmu menjadi penting."



Buku ini bukan sekadar cerita anak-anak, melainkan sebuah kisah alegoris yang mengajarkan tentang pentingnya cinta, hubungan, pengertian, kejujuran, dan tanggung jawab. 

Ada beberapa pesan penting yang saya catat dari The Little Prince. Pertama, Pangeran Kecil mengajarkan kita bahwa kita perlu menjaga diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum kita dapat membantu orang lain. Kita perlu menjauhi sikap egois, dan memikirkan orang lain untuk mengupayakan sebuah perubahan. Kita juga perlu belajar untuk lebih bersyukur atas apa yang kita miliki dalam hidup, daripada menghendaki apa yang tidak kita miliki. 

Kedua, The Little Prince merupakan kisah tentang upaya untuk mengatasi sikap suka menghakimi orang lain. Sang pangeran berusaha memahami mengapa orang menghakimi orang lain, dan dia menemukan sesuatu yang penting. Dia belajar bahwa menilai orang lain sesungguhnya merupakan cerminan penilaian kita tentang diri sendiri. Biasanya apa yang kita kritik di dalam diri orang lain dapat kita temukan pada diri kita sendiri. The Little Prince mengajarkan bahwa kita tidak boleh menilai orang lain dari penampilan atau dari perkataan mereka, tetapi sebaliknya kita harus melihat tindakan mereka.


“Hanya dengan hatimulah kau dapat melihat dengan benar; 

apa yang benar-benar penting tidak terlihat oleh mata.”


The Little Prince juga menyampaikan pesan tentang kreativitas. Anak-anak perlu memiliki rasa kebebasan agar bisa menjadi kreatif. Mereka perlu diberi waktu untuk diri sendiri, waktu untuk berimajinasi dan bermain, dan diberi ruang untuk eksplorasi. Tanpa ketiga hal tersebut, kreativitas tidak akan terjadi. Anak-anak akan mampu menghasilkan karya kreatif walau tanpa pelatihan khusus atau pendidikan formal. Mereka sering menemukan cara sendiri untuk mengekspresikan diri melalui seni, musik, tulisan, dan bentuk ekspresi diri lainnya.



Buku ini bisa disebut dongeng antarbintang, fabel antifasis, petualangan autobiografis dan banyak lagi label lainnya. Tafsiran orang tentang ceritanya sangat beragam. Novel ini tersedia dalam lebih dari 500 bahasa dan dialek, sehingga tercatat sebagai salah satu buku yang paling banyak diterjemahkan sepanjang sejarah.

Di antara bentuk perayaan mengenang delapan puluh tahun novel ini adalah instalasi patung Little Prince karya Jean-Marc de Pas yang akan dipasang di Villa Albertine’s Manhattan pada musim gugur 2023. Manuskrip asli serta ilustrasi-ilustrasinya akan ditampilkan dalam sebuah pameran bertajuk “The Little Prince: Taking Flight” di Morgan Library & Museum hingga Februari 2023. 

Sebuah buku klasik adalah bacaan yang akan terus menjadi sahabat baik bagi pembacanya. Dengan pesan-pesan yang terus bergema lama setelah pembaca menyelesaikan halaman terakhir, Pangeran Kecil akan senantiasa muda bagi pembaca sepanjang masa.


Komentar

  1. Anonim6:48 PM

    One of my favorite books 📚✌️

    BalasHapus

Posting Komentar

Populer

"Memento Vivere"

Pidi Baiq dan Karya-karyanya

Pemberontakan seorang "Freelance Monotheist"