Buku Pilihan (Mei 2021)




Pengantar: 

Menjelang akhir Ramadhan, bulan yang kita hari-harinya kita isi secara berbeda, mengubah jadwal harian, membuka banyak kesempatan untuk refleksi diri. Perenungan untuk menemukan kembali niat dan tujuan sejati setiap langkah kita dalam mengisi waktu setiap hari. Juga bulan untuk mudik, pulang ke kampung halaman, melihat kembali ke akar diri. Meski tahun ini, kita masih belum leluasa untuk mudik.

Untuk bulan ini, saya memilihkan buku yang sejalan dengan tema ini: pulang ke kampung, mudik dan perenungan diri. Semoga rekomendasi ini dapat membantu teman-teman dalam memilih buku dan membacanya.   





ANAK-ANAK MASA LALU
Damhuri Muhammad

“Dunia cerita yang saya rancang senantiasa bermula dari kenangan tentang kampung halaman. Mungkin itu sebabnya, dalam pergaulan dengan sejawat-sejawat pengarang, saya kerap disebut kampungan … Alih-alih bergerak maju dan gemilang, saya malah merasa semakin terbelakang, semakin ndeso …”

Di tengah maraknya tren penulisan fiksi yang kian berkutat pada cerita-cerita dan permasalahan remaja kota besar, Damhuri Muhammad tetap setia menjelajah inspirasi sastranya dari pergulatan hidup di udik. Dari legenda tentang manusia-anjing, jimat sakti preman pasar, cinta terlarang, jurus silat, dan korupsi yang berurat sampai ke pelosok, Damhuri menunjukkan bahwa di tengah gempuran modernitas yang memabukkan, orang-orang biasa tetap membawa dalam diri mereka jejak-jejak masa lalu yang tak terhapuskan

Penerbit: Marjin Kiri
Jumlah halaman: 121
ISBN: 978-979-1260-46-6




CATATAN UNTUK DIRIKU
Haidar Bagir

Buku ini berisi perenungan Haidar Bagir yang beresonansi dengan kedirian setiap orang, ihwal hidup, cinta,  dan bahagia. 
- Bersangka baik kepada kedermawanan Tuhan, bahkan saat kita sedang mendapatkan ujian. 
- Percaya bahwa yang menentukan apakah suatu kejadian itu baik atau buruk adalah diri kita sendiri. Yakni bagaimana respon kita atas kejadian itu. Bukan kejadian itu sendiri.
- Seberapa pun cintanya kita, pada akhirnya jangan terlalu terobsesi dengan hal-hal duniawi. 
- Menjaga hubungan dengan Sang Pusat Kehidupan. Kau sebut apa pun dia: Tuhan, Spirit, Logos. Hanya dengan cara itu kau punya jangkar, tak terombang ambing di tengah ombak dan pancaroba kehidupan, tanpa daya upaya, dan tak sampai ke mana-mana, tanpa makna.
- Berwelas-asihlah kepada sesama anak-anak sang pusat kehidupan. Berikan dirimu sebanyak-banyaknya.

Penerbit: Noura Books
Jumlah halaman: 300
ISBN: 978-623-2420-93-9




JALAN PANJANG UNTUK PULANG
Agustinus Wibowo

Ada dua hal yang selalu mengemuka dalam tulisan-tulisan Agustinus Wibowo. Yaitu, perjalanan dan kepulangan. Dalam sebagian besar tulisannya, dia membawa serta para pembacanya pada pencarian identitas berupa perjalanan untuk mencari makna “rumah”.

Tempat-tempat yang dikunjungi Agustinus bukanlah tempat-tempat yang nyaman, tenang, atau bahkan indah dalam kacamata tamasya. Tempat-tempat itu sering kali berada di perbatasan, di wilayah penuh konflik berlapis dengan masyarakat yang berupaya mencari atau mempertahankan identitas.

Dari tempat-tempat ini, kita bisa mendapatkan refleksi yang sesuai dengan kegelisahan kita, juga pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dalam benak kita dan terus relevan dari masa ke masa. Yaitu pertanyaan tentang identitas diri. Ini adalah pertanyaan yang justru semakin menguat di tengah dunia yang semakin mengglobal.

Jalan Panjang untuk Pulang adalah kumpulan cerita dan esai dari berbagai lokasi yang pernah disinggahi Agustinus, yang mengajak kita untuk mengalami berbagai dimensi perjalanan. Dari perjalanan fisik hingga perjalanan batin. Dari melihat dunia luar hingga pulang ke dalam diri. Dari pencarian hingga penemuan makna yang hakiki.

Penerbit: Gramedia
Jumlah halaman: 464
ISBN: 978-602-0647-57-9

Komentar

Populer

"Memento Vivere"

Pesan dari Capernaum

Pidi Baiq dan Karya-karyanya