catatan minggu pagi

aku duduk di bawah hangat mentari pukul delapan. dua anak tekun mengumpulkan daun-daun kuning berguguran, biji-bijian, dan sulur-sulur pohon di taman. teman sebidukku membenamkan wajah di koran minggu pagi. federer safin maldini berserak di halaman yang sedang dibukanya. pertandingan semalam ditonton ulang dalam lukisan kata-kata. pikiranku juga disesaki nama-nama. tanpa sadar jemariku bergerak menghadirkan mereka di layar kecil berpendar. seperti teramat penting. sederet nama serta beberapa patah kata yang mereka tulis setelahnya. hening membeku sejenak. beberapa ekor burung merasa aman untuk hinggap di rerumputan sekitarku. bayangan pohon bergerak sekian mili. tak ada yang terlalu penting. seperti lazimnya di minggu pagi. aku menoleh kembali ke sekitar. pemandangan sedikit berubah. dua anak itu tak lagi di tempat yang tadi. burung-burung berhamburan menjauh. beberapa pencetan tombol tadi telah memutusku dengan kasar dari kehadiran di sini. ada yang salah tampaknya. kawan-kawan di layar itu baru bisa penting setelah kau usai berbagi teh hangat dan menatap mata lawan bicara yang hadir di depanmu saat ini. * diiringi john denver, sunshine on my shoulder makes me happy ...

Komentar

Populer

"Memento Vivere"

Pesan dari Capernaum

Pidi Baiq dan Karya-karyanya