Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Di stasiun kereta

Gambar
Hanya lima menit, tak lebih dari lima menit atau bahkan lebih segera. Kau bilang terlalu singkat. Tapi bagiku sejenak itu pun berharga. Untuk melanjutkan sedikit lagi cerita. Sebelum kereta tiba.

Mengenal Novelis Korea: Shin Kyung-sook

Gambar
(Tulisan kedua dalam rangkaian artikel "Mengenal Novelis Korea".  Klik di sini untuk tulisan pertama .) Novelis yang satu ini dikenal di Indonesia melalui karyanya yang berjudul, Please Look After Mom . Novel yang pertama kali diterbitkan di Korea pada 2008 ini sempat masuk nominasi Man Asian Literary Prize pada tahun 2011--sebuah penghargaan tahunan yang diberikan kepada novel terbaik karya para penulis Asia.

Catatan FBF 2012

Gambar
Panji-panji berwarna merah dan putih berderet di halaman kompleks Frankfurter Messe, menandai penyelenggaraan pameran buku terbesar dunia di tempat itu pada 10-14 Oktober lalu. Diikuti oleh 7.300 peserta dari 100 negara, pameran tahun ini mengambil tema penerbitan digital dan buku anak. Namun bagi saya yang baru menghadirinya pertama kali, pameran ini jelas memiliki daya tarik melebihi tema-tema yang diunggulkannya.  

Mengenal Novelis Korea: Hwang Sun-Mi

Gambar
Novel karya penulis Korea kini sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Penerbit-penerbit cukup gencar memburu hak terjemahannya dan menyuguhkan pemandangan baru kover-kover novel beraksara hangul di toko buku. Pada awalnya novel-novel yang dipilih terkait dengan drama Korea populer yang sudah ditayangkan di televisi, namun penerbit mulai pula melirik novel-novel umum dari penulis Korea tanpa terkait kepopuleran drama televisinya. Seiring dengan itu mungkin saat ini sudah ada beberapa nama yang populer di kalangan pembaca di sini. Baek Young-Ok, Kim Eun-Jeong, Jung Eun Gwol, atau Guiyeoni? Terus terang, bagi saya sendiri nama-nama Korea termasuk sulit untuk diingat, sulit untuk diucapkan, dan sulit untuk membedakan apakah itu nama perempuan atau laki-laki. Tapi saya berusaha untuk mengenali mereka satu per satu. Mengenali karya mereka, prestasi novel  mereka di  dalam maupun di luar  Korea.

Hoechst, Wisata Kota Tua Frankfurt

Gambar
Panorama kota tua Hoechst Mainhattan adalah julukan untuk Frankfurt, karena serupa dengan Manhattan di New York, kota yang dibelah sungai Main ini merupakan pusat perniagaan tersibuk di Eropa dengan ratusan pencakar langit menghiasi cakrawala. Namun bukan hanya pesona kota metropolitan yang bisa Anda peroleh dalam kunjungan ke kota ini. Bergeraklah ke sisi barat Frankfurt, tempat kawasan kota tua yang menyimpan daya tarik kota kecil bergaya klasik Eropa, yaitu kawasan Hoechst. Hoechst adalah bagian paling menarik dan paling tua di wilayah Frankfurt. Terletak sekitar 10 km dari pusat kota, di sisi utara sungai Main, di lingkungan Hoechst terdapat banyak bangunan semi-kayu dan istana peninggalan dari abad kedelapan. Di antara bangunan tua yang terkenal di kawasan ini adalah Gereja Justinus, Istana Bolongaro, dan kastil Hoechst. Alt-Hoechst, sebuah jalur sempit di kota tua ini, menyuguhkan pemandangan jalan yang diapit bangunan-bangunan tua paling indah di Frankfurt. Ketika p

The Casual Vacancy: Dari Fantasi ke Dunia Nyata

Gambar
Publisher: Little, Brown and Company Saat ini perhatian dunia perbukuan sedang terarah pada karya terbaru JK Rowling, The Casual Vacancy . Novel dewasa pertama yang ditulis oleh pengarang serial Harry Potter ini memang mencatat rekor luar biasa. Sebelum terbit edisi Inggrisnya terbit pada 27 September 2012, pemesanan telah mencapai angka 1 juta eksemplar. Pada hari penerbitannya, The Casual Vacancy langsung menduduki peringkat pertama daftar buku terlaris di AS, menggeser Fifty Shades of Grey yang telah menghuni posisi itu selama 21 pekan. Penerbit dan toko buku seluruh dunia antusias menanti kehadiran buku setebal 512 halaman ini. Majalah The Bookseller menyebutnya sebagai buku yang terjual paling cepat dalam tiga tahun terakhir di Inggris. Banyak pihak yang optimis penjualannya akan melampui rekor Harry Potter jilid ketujuh yang terjual 2,5 juta eksemplar dalam 24 jam pertama. Pembaca Indonesia pun tak sabar menantikan kehadiran edisi Indonesianya dari Penerbit Mizan pada perten

Memoar seorang Joseph Anton

Setelah hampir seperempat abad hidup dalam persembunyian--semenjak mendapat fatwa hukuman mati dari Ayatollah Khomeini pada 14 Februari 1989-- pada bulan ini Salman Rushdie menerbitkan sebuah memoar untuk dirinya sendiri dengan judul  Joseph Anton: A Memoir .  Kita tahu, hukuman itu difatwakan kepada Salman Rushdie  setelah dia menuliskan novel  Ayat-Ayat Setan  yang dinilai menghujat Islam, Nabi Muhammad dan Kitab Suci Al-Quran. Sejak saat itu Salman Rushdie bersembunyi, senantiasa pengawalan agen keamanan, tak bebas bepergian, bahkan diminta polisi menggunakan satu nama kode untuk dirinya. Dia memilih nama depan dari dua penulis yang dikaguminya: Conrad dan Chekov. Nama kodenya adalah Joseph Anton.   Secara pribadi saya tertarik untuk membaca memoar ini. Setelah menerjemahkan dua karyanya ke dalam bahasa Indonesia,  Midnight's Children  dan  Luka and the Fire of Life , saya terpikat pada luasnya imajinasi Rushdie dan kelincahannya memainkan kata.  Kisah kehidupan

Aplikasi Visa Jerman? Nggak Ribet!

Gambar
Dalam persiapan mengurus visa jerman, saya sangat banyak terbantu oleh serpihan catatan para blogger-traveler yang berserakan di web. Pengalaman dan cerita mereka meninggalkan berbagai kesan, ada yang bikin lega karena mereka menjalani proses yang mudah dan cepat, ada yang bikin waswas karena penulis blognya mendapat macam-macam rintangan, bahkan gagal dapat visa.  Saya ingin membalas kebaikan itu dengan membagi pengalaman saya sendiri, menambahi sedikit referensi buat siapa pun yang mungkin membutuhkannya. Siapa tahu pencarian dengan keywords visa jerman di google mengantarkan anda singgah di blog ini.  Kesan pertama: mengurus visa schengen melalui kedutaan Jerman lebih sulit dibanding melalui kedutaan negara lain dalam kelompok negara schengen. Lebih ketat dan ribet. Kalau mau lebih mudah, banyak yang menyarankan untuk mencoba lewat kedutaan Belanda--mungkin karena Indonesia bekas negara jajahan Belanda sehingga diberi kemudahan. Tapi itu berarti tiket pesawat yang dipe

Korean waves in Indonesian publishing

It is very interesting to observe how Korean waves wash the shore of Indonesian publishing. This year more and more publishers are turning their attention to the country of Gangnam style to find titles to publish. Recent surge of publication includes So I Married an Anti-Fan by Kim Eun Jeon, Guiyeoni's Romance of Their Own, a chick-lit best-selling titled Style by Baek Young-Ok, and Wonderful Radio by Lee Jae Ik. Among the first original Korean novels published in Indonesia are Please Look After Mom (Shin Kyung-sook), and  Hyun Kyung Sohn's My Princess, both were released in early 2011. That was the beginning of K-pop influence to be seen in book publishing in Indonesia, following the fever of Korean television drama that has come earlier. Before this literary surge, Korean book translation are primarily educational comic like the wildly popular "Why?" series and other similar type of comics favorited by students. After this first batch, there was a wave of non-or

Drama Perburuan "The Casual Vacancy"

Gambar
“ J.K. Rowling has a new book... and it's not for kids. ” Demikian kalimat pembuka dari majalah berita perbukuan  Publishers Weekly  ketika pertama kali mengabarkan tentang rencana penerbitan novel dewasa pertama karya penulis fenomenal J.K. Rowling. Berita itu pertama kali menyebar pada 23 Februari 2012. Tak banyak informasi yang disampaikan sumber-sumber berita saat itu. Semuanya hanya menyebutkan bahwa penerbit Little, Brown di Inggris telah mendapatkan hak penerbitan atas novel tersebut; bahwa novel yang diageni oleh The Blair Partnership ini akan dieditori oleh David Shelley. Rincian lain menyangkut judul, jumlah halaman, dan tanggal publikasinya akan diumumkan belakangan di tahun ini. Ditegaskan pula bahwa buku ini akan diterbitkan dalam edisi cetak dan digital sekaligus. Meski hanya dengan sejumput kecil informasi, tanggapan dan komentar dari berbagai penjuru begitu riuh. Karya pengarang yang telah mengguncang dunia dengan tujuh novel dalam serial Harry Potter in

Seoul, Kota Penuh Gaya

Gambar
Segalanya tampak trendi di kota Seoul. Metropolitan berpenduduk 25 juta jiwa ini menampilkan banyak kejutan menyedapkan mata di berbagai sudutnya. Bangunan modern berdampingan dengan bangunan tradisional yang tetap dilestarikan, taman-taman kota yang indah, sungai dan saluran air yang ditata apik dengan gemerlap lampu warna-warni di malam hari. Koneksi Internet seperti oksigen di seluruh udara kota, wi-fi ada di mana-mana. Sebuah kota yang nyaman dan menyenangkan.

Oleh-oleh dari Seoul

Gambar
Menghadiri sebuah pameran buku internasional  mem buat saya diliputi rasa salut dan kalut. Salut melihat luasnya kreativitas yang ditampilkan dalam ajang tersebut; kreativitas dalam pengemasan produk, penataan stan pameran, pemanfaatan teknologi dalam produksi dan distribusi, dan percabangan produk baru ditampilkan dengan cara yang fantastis mencengangkan. Kalut karena jadi dibanjiri banyak ide dan wawasan baru untuk menyemarakkan perbukuan di negeri sendiri. Di Seoul International Book Fair (SIBF) yang diselenggarakan 20-24 Juni lalu, kreativitas itu tampak menonjol dalam hal desain, inovasi produk dan kepercayaan diri. Sebelumnya SIBF tak masuk hitungan sebagai pameran penting. Untuk wilayah Asia, yang biasa disebut sebagai event penting perbukuan internasional adalah pameran buku Tokyo, Beijing dan Iran. Kini Seoul tak bisa diabaikan karena Korea Selatan dengan penuh rasa percaya diri menyeruak ke ajang internasional tahun ini dengan mengundang penerbit-penerbit negara l

Dari Gathering Blogger-Mizan 2012

Gambar
Tiga puluh enam blogger dari berbagai wilayah berkumpul di Black and White Hall, The Amaroossa Hotel, Bandung pada hari Sabtu lalu (7/4) dalam acara Gathering Blogger-Mizan 2012. Sungguh sebuah kesempatan sangat menyenangkan bertemu dengan para blogger aktif yang semuanya begitu fasih dan giat memanfaatkan blog dan sosial-media untuk menyebarkan ide, pikiran dan kepedulian mereka. Di antara hadirin ada blogger Bukik Setiawan , Gie Wahyudi , Isnuansa , Alamendah , blogger kuliner  Indriyatno , Ade Sri Purwaningsih dari goodybake.com, blogger dunia pendidikan Anna Farida, blogger traveling Indra Prasetya, blogger dari Bali Anton Nawalapatra, dan Helda Sihombing, blogger psikolog remaja dari Medan. Blogger termuda yang hadir dalam acara yang didukung oleh Indosat ini adalah Mutia , pemilik blog http://mutiahanism.blogspot.com/ yang blognya akan segera dibukukan Mizan. Kita tahu betapa blog kini telah tumbuh menjadi media dengan kekuatan tersendiri. Jangkauan pengaruhnya ber

Pepatah Gaya Hidup

Gambar
Untuk Indonesia yang Kuat (Ligwina Hananto) Beberapa waktu lalu Koran Tempo Minggu  menurunkan liputan tentang meningkatnya kebutuhan akan konsultan perencana keuangan keluarga di kalangan kelas menengah Indonesia. Tiga perencana keuangan yang dijadikan narasumber dalam laporan itu adalah Ligwina Hananto, Safir Senduk dan Adrian Maulana. Salah satu hal menarik yang saya ingat dari rangkaian artikel di harian itu adalah pernyataan Ligwina Hananto bahwa kelas menengah Indonesia saat ini banyak yang "terjebak dalam gaya hidup." Mereka terlihat mapan dan makmur dari luar namun sesungguhnya keropos dari dalam karena tidak membuat perencanaan keuangan jangka panjang (biaya pendidikan anak, rencana pensiun, biaya kesehatan dan perjalanan wisata), serta memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup yang tak sesuai kemampuan keuangan mereka yang sesungguhnya. Mirip dengan gelembung yang mudah pecah. Saran-saran dari perencana keuangan itu barangkali bukan hal yang terlalu baru,

TFG

Gambar
Entah kenapa, satu kalimat ini sering terlintas dalam ingatan saya belakangan: "Setelah hilang baru terasa penting." Mengapa kalimat ini terasa begitu mengesankan? Mungkin karena pada saat kita mendengarnya, kita seolah diingatkan pada suatu kelalaian. Kebiasaan buruk. Dan kita cenderung suka pada kalimat yang mencerabut kita sesaat dari kebiasaan buruk kita. Menyadarkan. Mungkin itu menunjukkan betapa kita sering lupa dan abai pada berkah yang hadir hari ini. Taken for granted. Sesaat tersadar, namun beberapa waktu kemudian kita kembali lupa. Semoga tidak.

Digital - Fisikal

Gambar
Ada sebuah kalimat menarik dari entri blog yang ditulis Seth Godin di Domino Project  kemarin: " If we can have books without publishing, we can also have publishing without books ." Konteksnya adalah catatan yang dibuat  Craig Mod  tentang perjalanan dia bersama timnya membuat Flipboard , sebuah aplikasi untuk membaca majalah digital di iPad dan iPhone.   Sejak November 2011, Craig dan timnya melakukan "perjalanan" merancang Flipboard for iPhone. Seluruh perjalanan yang bersifat digital itu terasa tanpa jejak fisikal dan tak berbatas hingga akhirnya Craig membuat buku yang mendokumentasikannya, dan mencetak buku  itu sebanyak dua eksemplar saja melalui layanan print-on-demand yang disediakan Blurb .  Buku itu diterimanya sepuluh hari setelah dia menyerahkan file-nya. Pekerjaan mereka yang sepenuhnya digital lantas terasa hadir secara fisik ketika buku seberat delapan pon, setebal 276 halaman itu tiba.  Saya suka dengan kalimat-kalimat yang diguna

@Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan

Gambar
Masjid al-Irsyad di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, adalah sebuah karya arsitektur yang terkenal. Sejak diresmikan tahun 2010, masjid ini kerap menjadi pembicaraan dan tujuan kunjungan, selain untuk beribadah, juga untuk mengagumi desainnya yang futuristik. Ketika menghadiri acara Localicious 18 Maret lalu, saya sempatkan mampir di masjid keren ini dan memotret interiornya: mihrab yang dibiarkan terbuka menghadap ke perbukitan di sisi barat dan ornamen langit-langitnya.

Perjalanan untuk Mencintai Indonesia

Gambar
Dua wartawan kawakan, Ahmad Yunus dan Farid Gaban, melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan sepeda motor selama hampir setahun. Mereka menyebut perjalanan ini sebagai cara untuk mencintai Indonesia dan mengenalnya lebih dekat dan erat. Sedekat meraba. Mereka mendatangi pulau-pulau terluar, menyinggahi kota-kota terpencil, hidup berbaur dengan masyarakat setempat, berpayah-payah melintasi laut, menyeberangi hamparan kebun sawit, melintasi jalanan penuh lumpur dan debu dalam hujan dan panas. Berhasilkan mereka mendapatkan apa yang mereka cari? Meraba Indonesia , judul buku catatan perjalanan salah satu wartawan ini, Ahmad Yunus menampilkan banyak ironi negeri ini yang ditemuinya sepanjang perjalanan tersebut: pulau-pulau terluar yang diharapkan setia pada NKRI namun ditelantarkan, sumber daya laut yang kaya tapi dirusak, potensi wisata disia-siakan, transportasi laut yang tak terurus.  Buku ini seolah melengkapi potret getir pembangunan Indonesia yang disajikan surat ka

The Bone Collector

Gambar
Menonton lagi film lama ini beberapa waktu lalu. Sebuah film thriller tentang pembunuhan berantai, dibintangi Denzel Washington, Angelia Jolie dan Queen Latifah. Bagi saya film serial killer mempunyai daya tarik sendiri, karena pelaku pembunuhan berantai biasanya digambarkan sebagai seorang dengan kecerdasan luar biasa, meski kadang kekejaman dan kebrutalan aksinya bikin mual. Kecerdasan otak si pelaku dalam menyusun kepingan puzzle untuk dipecahkan lawannya seperti sebuah tantangan yang disengaja. Bisa dibayangkan ada berbagai kondisi psikologis yang mungkin melatari tindakannya. Dendam, butuh pengakuan, siksaan di masa kecil, keluarga disfungsional, antisosial, maniak, dan lain-lain.  Dalam film ini, teka-teki yang disusun pelaku terinspirasi oleh sebuah novel berjudul sama dengan filmnya. Lionel Rhyme, ahli forensik bertubuh lumpuh, yang diperankan Denzel Washington memandu  Amelia (Angelina Jolie) membongkar keping demi keping teka-teki yang ditinggalkan pembunuh, berkejaran de

Daftar Buku Best-seller Maret 2012

Gambar
Jika kita tinjau daftar buku terlaris dalam beberapa waktu belakangan ini, bisa dikatakan bahwa nama penulis lokallah yang semakin banyak mendominasi. Judul-judul buku yang ditulis oleh Raditya Dika, Ilana Tan, Tere Liye, Sitta Karina, Dewi Lestari (Dee), Ippho Santosa, Rene Suhardono, Djenar Maesa Ayu, Valiant Budi, Ika Natasha, dalam tiga bulan terakhir lebih sering muncul daripada buku-buku karya Meg Cabot, Jane Costello, Johanna Lindsey, Gena Shoewalter, dan penulis novel romance lain yang biasanya menduduki daftar buku terlaris. Tentu saja ini hal menarik yang membuktikan bahwa daya saing penulis lokal semakin kuat dan karya-karya mereka lebih selaras dengan kebutuhan konsumen dibanding karya terjemahan. Jenis buku laris itu kebanyakan berupa fiksi ringan dan menghibur, cerita lucu dan kocak. Di antara yang paling top saat ini adalah Manusia Setengah Salmon , karya Raditya Dika. Beberapa karya lama Raditya Dika pun masih muncul di daftar sepuluh judul terlaris bulan ini: Kambing

Localicious Chef & Food Festival

Gambar
Sebanyak 33  executive chef  dari 33 hotel berbintang se-Jawa Barat, berkumpul di Bale Pare, Kota Baru Parahyangan, pada tanggal 17-18 Maret 2012 lalu, untuk memecahkan rekor MURI, menyajikan 99 hidangan asli nusantara. Diramaikan oleh demo memasak dari para celebrity chef Indonesia, seperti Chef Juna dan Chef Bara, juga Putri Indonesia 2011, acara ini berhasil mendatangkan sangat banyak pengunjung yang antusias. Sayangnya saya tidak bisa berlama-lama di sana, sehingga tidak ikut mencicipi hasil 99 hidangan nusantara pemecah rekor MURI itu. Tapi setidaknya sempat menyaksikan iring-iringan  para chef berbaris keluar tenda membawa hasil masakan mereka ke dalam aula untuk dinilai juri dari tim MURI.